Berita

Roy Suryo/Net

Politik

Perusahaan Anak Buah Jokowi Dapat Proyek Triliunan, Roy Suryo: Berbisnis Di Tengah Bencana Itu Memalukan!

SENIN, 20 APRIL 2020 | 19:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengkritik keras terkait biaya pelatihan sebesar Rp 1 Juta yang dibebankan kepada penerima Kartu Prakerja. Menurutnya, langkah pemerintah itu sangat memalukan karena berbisnis di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19).

“Tweeps, saya tambahin, bukan hanya "terlalu besar" tetapi ini sebenarnya mubazir, unfaedah & terindikasi hanya ditumpangi proyek dari oknum-oknum yang cari keuntungan di tengah penderitaan masyarakat,” tulis Roy melalui akun Twitternya @KMRTRoySuryo2, Senin (20/4).

Padahal, sambung dia, di era kemajuan teknologi pelatihan-pelatihan berbasis online sudah banyak bertebaran dan dapat dipelajari sendiri tanpa biaya alias gratis. Menurut mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini, anggaran pelatihan yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 5,6 triliun sebaiknya diperuntukan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).


“Di era teknologi komunikasi sekarang, pelatihan-pelatihan online semacam ini tidak perlu bayar dan bisa dipelajari sendiri, sangat mudah tutorialnya. Memangnya masih zaman seperti “kursus komputer WS-Lotus-dBase" jaman DOS?. Ini pembodohan masyarakat yang dipertontonkan,” sindir Roy.

Kemudian Roy mengingatkan dan menyindir kepada para Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo yang masih berpikiran bermain proyek pelatihan online disaat presiden Joko Widodo yang sudah berbicara soal Elon Musk, Mobil Listrik Tesla, HyperLoop, SpaceX dan sebagainya

“Lha kok mereka masih mikir bikin proyek "Pelatihan Online". Sekali lagi memalukan, berbisnis di tengah bencana,” jelas Roy.

Sebelumnya, Ruangguru ditunjuk pemerintah sebagai aplikator Kartu Prakerja yang merupakan program dari Kemenko Perekonomian dengan nilai proyek sebesar Rp 5,6 triliun.

Proyek yang diterima perusahaan milik Staf Khusus Presiden Jokowi Adamas Belva Syah Devara menjadi polemik. Alasannya adalah diduga pemberian proyek itu bernuansa nepotisme dan melanggar hukum.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya