Berita

Angkatan kerja Indonesia/Net

Politik

Prediksi CORE: Pengangguran Akibat Covid-19 Di Indonesia Bisa Bertambah Hingga 9 Juta Orang

SENIN, 20 APRIL 2020 | 08:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi akan terjadi lonjakan jumlah pengangguran dalam skala besar yang disebabkan oleh pandemik virus corona baru (Covid-19).

Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin merebak di berbagai sektor industri akibat adanya penghentian operasi karena pandemik.

"Jika pandemik ini berlangsung lebih lama, CORE Indonesia mengingatkan akan potensi lonjakan jumlah pengangguran yang sangat tinggi dalam tahun ini," tulis CORE dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (20/4).

Berdasarkan data, pada Agustus 2019, jumlah pengangguran terbuka tercatat 7,05 juta orang atau 5,28 persen dari total angkatan kerja. Angka tersebut belum termasuk yang setengah menganggur (8,14 juta) dan pekerja paruh waktu (28,41 juta).

Selain PHK yang mempengaruhi sektor formal, pandemik juga mengguncang sektor bisnis informal yang lebih rapuh dan dengan jumlah pekerja yang lebih banyak. Di Indonesia sendiri, jumlah pekerja informal mencapai 71,7 juta atau 56,7 persen dari total tenaga kerja.

Jika menggunakan tiga jenis skenario, CORE memprediksi akan terjadi penambahan pengangguran terbuka secara nasional mencapai 4,25 juta untuk skenario ringan, 6,68 juta untuk skenario sedang, dan 9,35 juta untuk skenario berat.

"Penembahan jumlah pengangguran terbuka terjadi terutama di Pulau Jawa, yaitu mencapai 3,4 juta dengan skenario ringan, 5,06 juta dengan skenario sedang, dan 6,94 juta dengan skenario berat," tambah CORE.

"Tingkat pengangguran terbuka secara nasional pada triwulan II 2020 diperkirakan mencapai 8,2 persen dengan skenario ringan, 9,79 persen dengan skenario sedang dan 11,47 persen dengan skenario berat," lanjutnya.

Ada pun tiga skenario tersebut di antaranya, skenario ringan jika penyebaran Covid-19 semakin luas pada Mei 2020, namun tidak memburuk hingga kebijakan PSBB hanya diterapkan di wilayah tertentu di Pulau Jawa dan satu atau dua kota di luar Pulau Jawa.

Skenario sedang jika penyebaran Covid-19 semakin luas dan kebijakan PSBB diberlakukan di banyak wilayah di Pulau Jawa dan beberapa kota di luar Pulau Jawa.

Sedangkan skenario berat jika penyebaran Covid-19 tidak terbendung dan kebijakan PSBB diberlakukan secara luas di dalam atau luar Pulau Jawa dengan standar ketat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya