Berita

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari/Net

Politik

Pencetus Petisi Pembebasan Siti Fadilah Kaget, Tanda Tangan Susut Puluhan Ribu

MINGGU, 19 APRIL 2020 | 07:21 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Jumlah tanda tangan petisi online untuk membebaskan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari berkurang secara drastis.

Pencetus petisi "Bebaskan Siti Fadilah Supari, Berjuang Bersama Melawan Wabah Corona" di platform Change.org, Jandi Satrio Wibowo merasa kaget. Sebab ada sebanyak 40 ribu tanda tangan masyarakat hilang pada Sabtu (18/4).   

Padahal, sambungnya, tanda tangan petisi sudah hampir menembus 50 ribu pada Jumat (17/4).

“Sedangkan tadi pagi kami melihat angkanya tiba-tiba hanya sekitar 8 ribu,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (19/4).

Jandi berharap tanda tangan yang hilang itu terjadi karena adanya gangguan sistem pada platform Change.org. Bukan karena adanya faktor eksternal yang ingin menghambat perjuangan mereka.

Dia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang berusaha mengajak para simpatisan yang telah menandatangani secara online petisi tersebut untuk kembali mengakses petisi.

“Hal ini kami lakukan sembari mencari solusi dan alternatif mengumpulkan dukungan yang lebih secured ke depannya,” terangnya.

Petisi ini dibuat agar Siti Fadilah dibebaskan agar bisa membantu pemerintah memerangan Covid-19. Menurut pencetus petisi, pengalaman dan keahlian Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan dalam mengatasi ancaman Pandemi Flu Burung dan Pandemi Flu Babi sangat berharga dan dibutuhkan saat ini oleh bangsa dan negara yang sedang menghadapi wabah corona.

Bagi mereka, akan sangat sia-sia jika pengalaman dan keahlian Siti Fadilah yang saat itu sebagai Menteri Kesehatan RI 2004-2009 tetapi tidak dimanfaatkan pada saat Indonesia kesulitan menghadapi wabah corona.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya