Berita

Korea Utara/Net

Dunia

Dosen: Korea Utara Sudah Punya Kasus Corona Di Tiga Wilayah, Benarkah?

MINGGU, 19 APRIL 2020 | 06:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dosen-dosen di Korea Utara mengungkapkan sebuah fakta bahwa negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut sudah terinfeksi virus corona baru. Berbeda dari klaim pemerintah yang menyatakan belum ada kasus di sana.

Para dosen tersebut mengungkapkan kepada organisasi dan kelompok pengamat lingkungan bahwa Korea Utara sudah memiliki kasus Covid-19, namun tidak memberikan angka tersebut.

Hal itu pun dilaporkan oleh Radio Free Asia (RFA) pada Jumat malam (17/4). Di mana mengutip dua sumber, RFA mengungkapkan kasus yang dikonfirmasi terdapat di Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara.

Sementara itu dimuat Reuters, sebelumnya pemerintah sendiri sudah memperkuat pemeriksaan perbatasan dan memerintahkan orang asing dari negara mana pun harus dikarantina selama 30 hari.

Pada awal bulan ini, dalam sebuah email balasan, Perwakilan WHO untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), Dr Edwin Salvador, mengungkapkan Korea Utara sudah melakukan pengujian dan memiliki kemampuan pengujian virus corona di sebuah laboratorium rujukan nasional di Pyongyang.

"Pada 2 April, 709 orang (11 orang asing dan 698 warga negara Korea Utara) telah diuji coba Covid-19. Tidak ada laporan kasus Covid-19," tulis Dr Salvador dalam emailnya.

"Ada 509 orang dikarantina, 2 orang asing, dan 507 warga negara," lanjutnya.

Menurut Dr Salvador berdasarkan laporan mingguan dari Kementerian Kesehatan Korea Utara sejak 31 Desember, sebanyak 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, termasuk di antaranya adalah 380 orang asing.

Ada pun pengujian Covid-19 yang dilakukan oleh Korea Utara sendiri menggunakan PCR Diagnostic kit yang dikirimkan oleh China pada Januari. Selain itu, WHO juga telah mengirim pasokan peralatan pelindung.

Pada Februari, WHO melaporkan Korea Utara telah memeriksanhampir 7.300 pelancong selama enam pekan hingga 9 Februari. Di mana 141 pelancong menderita demam, namun telah dites negatif untuk Covid-19.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya