Berita

Kartu Prakerja/Net

Politik

PPP Desak Pemerintah Tinjau Ulang Pelatihan Di Kartu Prakerja

MINGGU, 19 APRIL 2020 | 03:50 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Program Kartu Prakerja yang dicanangkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai upaya membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau penghasilan sebagai dampak pandemik virus corona baru (Covid-19) terus menua kritik.

Sejumlah kritikan terhadap Kartu Prakerja ini terutama menyasar pelatihan online yang harus dilakukan para penerima program ini. Karena mayoritas penerima Kartu Prakerja ini adalah para pekerja yang baru kehilangan pekerjaan. Bahkan banyak di antaranya adalah buruh yang tidak paham dengan materi pelatihan yang disediakan.

Terlebih lagi, pelatihan berbasis daring dalam kebijakan Kartu Prakerja ini menghabiskan anggaran Rp 5,6 triliun dari Rp 20 triliun dana yang dianggarkan.


Saat ini, banyak pengangguran lebih dikarenakan lesunya sektor industri. Mereka jelas bukan pekerja baru yang butuh pelatihan. Tapi pekerja lama yang membutuhkan bantuan tunai untuk bertahan hidup.

"Di tengah maraknya PHK, pemerintah semestinya fokus menjaga konsumsi masyarakat. Sebab, berdasarkan struktur perekonomian Indonesia, kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi domestik. Sepanjang 2019, BPS mencatat konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu mencapai 2,73 persen," terang anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP, H Anas Thahir, Sabtu (18/4).
 
"Berkaca dari data, salah satu cara menjaga agar konsumsi rumah tangga tak goyah adalah dengan memberikan bantuan-bantuan tunai. Artinya, pemerintah seharusnya bukan memberikan bantuan yang sifatnya pelatihan seperti kartu Prakerja," imbuhnya.

Menurut Anas Thahir, anggaran pelatihan online kurang bermanfaat untuk penerima bantuan, bahkan dinilai sebagai proyek yang hanya menguntungkan penyedia jasa pelatihan. Berbeda jika kartu prakerja ini dialihkan untuk bantuan tunai bagi pekerja terdampak PHK atau masyarakat terdampak Covid-19, akan ada multiplier effect bagi perekonomian.

Kalaupun tetap diperlukan adanya pelatihan online, pihaknya minta jumlahnya dikurangi dan harus sesuai dengan tetap sasaran. Yaitu diperuntukkan bagi mereka yang memang baru mau memasuki dunia kerja.

Kemudian penunjukkan penyelenggara pelatihan online pun harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dan ditangani oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Sehingga tidak muncul temuan adanya penyalahgunaan prosedur di kemudian hari.

"Kami minta pemerintah untuk memastikan bahwa anggaran Rp 20 triliun dari kartu Prakerja benar-benar efektif tersalurkan dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini. Jangan hanya menjadi proyek kurang berguna dan terksesan menghambur-hamburkan dana," demikian Anas Thahir.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya