Berita

Rakyat Malawi Banyak yang Mengandalkan Hidupnya Dari Penghasilan Harian/Net

Dunia

Akhirnya Perintah Lockdown Dibatalkan Oleh Pengadilan Tinggi Malawi

SABTU, 18 APRIL 2020 | 14:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aturan lockdown yang diajukan pamerintah Malawi, sebuah negara republik di daratan Afrika bagian selatan, akhirnya ditolak oleh Pengadilan Tinggi Malawi.

Putusan pengadilan ini dijatuhkan setelah adanya petisi dari kelompok HAM yang mengatakan penguncian selama 21 hari akan 'membunuh' mereka. Namun begitu, pengadilan akan meninjau dalam tujuh hari ke depan terhadap putusan tersebut.

Kelompok HAM tidak melihat pemerintah Malawi memberikan solusi atas kebijakan penguncian sebagai penanganan pencegahan Covid-19, sehingga upaya lockdown dianggap bakal menyengsarakan rakyat.

Malawi merupakan salah satu negara termiskin di Afrika. Lebih dari separuh penduduknya hidup di bawah ambang kemiskinan. Lockdown akan membuat mereka mati kelaparan, bahkan sebelum virus itu menghampiri.

Gift Trapence, Ketua Kelompok HAM merasa lega atas putusan pengadilan sampai peninjauan kembali atas putusan tersebut dalam tujuh hari.

"Setidaknya selama tujuh hari ke depan belum ada lockdown, jadi kami bisa sedikit lega dan bersiap untuk kemungkinan terburuk," katanya melansir AFP, Sabtu 18/4).

Sebelumnya pada Kamis (16/4) dan Jumat (17/4) waktu setempat, ribuan pedagang berunjuk rasa di ibu kota Malawi, Lilongwe dan kota-kota lain untuk memprotes penerapan lockdown.

Mereka telah bersumpah akan mengabaikan aturan lockdown, dengan mengatakan hal itu akan menghancurkan para pekerja yang hidup pas-pasan.

Presiden Peter Mutharika sebelumnya telah mengumumkan penerapan lockdown selama tiga pekan dan menyebut bahwa kebijakan itu bisa diperpanjang jika diperlukan.

Sebaliknya, di tengah penanganan pandemik ini, Partai United Transformation Movement (UTM) malah memandang upaya lockdown yang  dilakukan pemerintah adalah taktik oleh Partai Progresif Demokratik (DPP) untuk menunda pemilihan presiden yang dijadwalkan 2 Juli.

“Jika mereka memiliki hasrat terhadap rakyat, mereka akan melihat apa yang harus dilakukan untuk membantu orang-orang. Ini hanya menunjukkan bahwa ini adalah demam pemilu. Mereka menggigil karena pemilihan baru,” tulis situs web Zodiak Malawi yang mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal UTM Patricia Kaliati.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya