Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Pakar: Pemerintah Harus Mulai Menyiapkan Strategi Pasca Covid-19

JUMAT, 17 APRIL 2020 | 23:08 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pemerintah disarankan untuk mulai menyiapkan kebijakan yang tepat untuk menyelamatkan kondisi bangsa pasca pandemik virus corona baru atau Covid-19.

Pakar kebijakan publik Cecep Darmawan menilai, situasi saat ini telah membuat banyak pihak terdampak.

"Dampak pendemik ini menurut saya bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi dunia. Saya memperkirakan akan menimbulkan krisis ekonomi. Tapi seperti apa, saya kira ahli ekonomi yang bisa menjelaskan," ujar Cecep kepada wartawan, Jumat (17/4).


Cecep menuturkan pemerintah harus fokus untuk menyiapkan kebijakan yang berfokus pada sektor prekonomian. Sebab, pandemik telah membuat perekonomian global mengalami penurunan.

Cecep menyampaikan kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah saat ini masih belum sempurna. Namun, dia menilai pemerintah sudah banyak berbuat untuk mengatasi masalah saat ini.

Lebih lanjut, kata Cecep, pemerintah membutuhkan kebijakan yang saling bersinergi. Jika parsial, justru akan memperlambat atau mengagalkan proses pembenahan negara pasca pandemi.

"Kalau sektoral akan gagal. Jadi tanpa integrasi pusat dan daerah, hingga masyarakat tidak akan efekti," katanya.

Di sisi lain, Cecep menilai Omnibus Law RUU Cipta Kerja merupakan salah satu hal yang bisa diharapkan untuk mengatasi sektor perekonomian bangsa meski saat ini masih menjadi polemik.

Menurutnya, RUU Cipta Kerja bukan sesuatu yang haram karena saat ini masih dalam pembahasan.

"Yang penting substansi-substansi dalam Omnibus Law Cipta Kerja, termasuk dalam menangani kaitannya dengan ekonomi," ujarnya.

Cecep mengingatkan Omnibus Law Cipta Kerja bukan hanya sekadar mengatur lapangan kerja. Bagi dia, Omnibus Law Cipta akan menghapus tradisi dari civil law menjadi common law.

"Walaupun praktik selama ini juga kita masih gado-gado sistemnya. Walau dominan civil law, tapi beberapa pakai praktik common law," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya