Berita

Andi Taufan Garuda Putra/Net

Politik

Manfaatkan Momen Covid-19 Demi Keuntungan Pribadi, Pengamat: Staf Khusus Presiden Tak Punya Akhlak!

JUMAT, 17 APRIL 2020 | 15:59 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Tindakan Staf Khusus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra, yang memanfaatkan momen pandemik Covid-19 dengan menyurati camat seluruh Indonesia untuk 'menitip' perusahannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19 membuat publik mengelus dada.

Demikian yang disampaikan pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/4).

"Ini kan nggak beradab dan nggak punya akhlak. Kalau di negara lain mungkin perilaku semacam ini sudah dihukum berat karena mengusik rasa kemanusiaan dan tak beradab," tegas Pangi.


Oleh karena itu, menurutnya, ini merupakan momentum yang tepat bagi Presiden Jokowi untuk menilai para pembantunya, dalam hal ini mereka yang ada dalam inner circle-nya.

"Apakah benar-benar mau pasang badan, menyelamatkan negara dan pemerintahan, mana menteri yang cuci tangan, menghilang ketika sedang dibutuhkan negara, sehingga terkesan Jokowi bekerja sendiri," jelasnya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menambahkan, tindakan Staf Khusus Milenial ini sudah semestinya masuk dalam catatan Jokowi.

Sehingga nanti ketika harus ada reshuffle, Jokowi sudah tidak pusing lagi mana menteri yang perlu dipertahankan dan mana yang tidak bisa dipakai lagi. Termasuk evaluasi total Staf Khusus Presiden yang menurut Pangi tak punya kontribusi nyata, kecuali bagi-bagi proyek di saat pendemik Covid-19.

"Termasuk menteri yang hanya memikirkan bagaimana perusahaannya aman, kepentingan usahanya aman, tapi di hatinya masa bodoh dengan kemaslahatan rakyat," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya