Berita

Presiden Jair Bolsonaro dan Menkes Luiz Mandetta/Net

Dunia

Pecat Menkes Mandetta, Presiden Bolsonaro Akan Hidupkan Kembali Ekonomi Brasil Di Tengah Pandemik

JUMAT, 17 APRIL 2020 | 09:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perseteruan antara Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan Menteri Kesehatannya berujung pada pemecatan Luiz Henrique Mandetta pada Kamis (16/4).

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Bolsonaro mengatakan Mandetta sudah tidak menghargai perlunya melindungi ekonomi Brasil. Ia juga mengumumkan akan mengakhiri aturan untuk tinggal di rumah yang merugikan perekonomian.

"Kita harus kembali normal, tidak secepat mungkin, tetapi kita harus mulai memiliki fleksibilitas," kata Bolsonaro sembari mengatakan pemerintah tidak bisa memberikan bantuan darurat untuk orang miskin lebih lama lagi.

Perselisihan antara Bolsonaro dan Mandetta memang kian panas setiap harinya.

Bolsonaro yang meremehkan pandemik virus corona baru (Covid-19), menganggapnya hanya sebagai "flu biasa". Selain berkontradiksi dengan Mandetta, Bolsonaro juga kerapn bersi tengang dengan para gubernur negara bagian yang mengikuti arahan menkes untuk melakukan pembatasan gerak.

Pemecatan Mandetta oleh Bolsonaro sendiri terjadi ketika beberapa negara, termasuk Amerika Serikat bersiap untuk melonggarkan penguncian karena sudah mencapai puncak pandemik.

Presiden Donald Trump yang merupakan sekutu Bolsonaro juga seakan terburu-buru untuk membuka kembali ekonomi AS.

Meski begitu, para ahli medis, termasuk Mandetta, mengungkapkan, virus corona baru yang menghantam Brasil belum mencapai puncak sehingga masih terlalu dini untuk mengakhiri jarak sosial.

“Jangan berpikir kita melewati puncak dalam pertumbuhan virus. Sistem kesehatan masih belum siap untuk percepatan," ujar Mandetta seperti dimuat Reuters.

Setelah dipecat, Mandetta kemungkinan besar akan digantikan oleh ahli onkologi, Nelson Teich yang diketahui telah bertemu dengan Bolsonaro pada Kamis pagi.

Hingga saat ini, Jumat (17/4), virus corona baru telah menginfeksi lebih dari 30 ribu orang di Brasil dengan hampir 2.000 orang meninggal dunia.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya