Berita

Roy Suryo/RMOL

Politik

Mantan Menteri SBY Sindir Stafsus Milenial Jokowi: Begitu Saja, 'Minta Maaf' Cukup?

SELASA, 14 APRIL 2020 | 13:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Staf Khusus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra telah menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruannya mengirimkan surat kepada camat dalam rangka kerjasama relawan desa lawan Covid-19.

Dalam surat klarifikasi itu, Andi menyampaikan permohonan maaf dan menarik kembali surat tersebut.

Namun demikian, banyak yang berpendapat permintaan maaf saja tidak cukup dilakukan oleh seorang sang stafsus milenial.

Seperti yang disampaikan praktisi multimedia dan telematika, Roy Suryo yang menganggap permintaan maaf dari Andi Taufan tidak cukup.

"Sudah? Begitu saja, 'minta maaf' cukup?" kata mantan Menpora era Presiden SBY ini melalui akun Twitter miliknya @KRMTRoySuryo2, Selasa (14/4).

Seharusnya, lanjut Roy Suryo, klarifikasi juga disampaikan Andi Taufan kepada camat di seluruh Indonesia yang telah menerima surat tersebut.

"Klarifikasi juga tidak seharusnya ditujukan hanya kepada media, namun ke keseluruhan camat di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan alamat dalam surat bernomor dan berkop Sekretariat Kabinet yang sudah beredar selama dua minggu tersebut," tutupnya.

Twit Roy Suryo sebelumnya: "Ini jelas-jelas 'conflict of interest' yang tidak bisa dibiarkan, baru level stafsus begini sudah abuse of power. Sebenarnya solusinya sangat mudah, Presiden @jokowi tinggal panggil saja yang bersangkutan kemudian pecat, karena sudah memalukan institusinya, selesai.
Kecuali ada "hal-hal lain".

Staf Khusus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra dianggap menyalahi kewenangan lantaran mengeluarkan surat yang ditujukan langsung kepada camat. Surat itu berisi titipan ke camat agar perusahaan sang stafsus milenial, Amartha diikutkan dalam Relawan Lawan Covid-19 yang dijalankan Kemendes PDTT.

Selain bypass dari Istana ke camat, surat yang dikeluarkan itu memiliki tata letak pembuatan surat sangat berantakan, tidak sesuai dengan surat yang resmi dari Sekretariat Kabinet.

Belakangan, Andi Taufan memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas suratnya itu. Dan dia menarik kembali surat tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya