Berita

Presiden Joko Widodo dan Luhut Binsar Panjaitan/Net

Politik

Kritik Inkonsistensi Jokowi, Gde Siriana: Konsep PSBB Itu Melarang Mobile, Apakah Mudik Jadi Prioritas?

MINGGU, 12 APRIL 2020 | 21:01 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Presiden Joko Widodo dinilai tidak konsisten terhadap aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah dijalankan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

Sebab, pembatasan sosial justru seakan berseberangan dengan sikap pemerintah yang belum mengeluarkan larangan mudik atau alias pulang kampung.

"Konsep PSBB itu semua orang baik sehat atau carrier virus tidak boleh mobile agar tidak terjadi kontak, kecuali untuk hal penting dan terpaksa. Apakah mudik jadi prioritas?" tutur Direktur Eksekutif Government and Political Studies (GPS), Gde Siriana Yusuf di akun Twitternya, Minggu (12/4).


Belum adanya ketegasan larangan mudik juga berseberaangan dengan beberapa imbauan untuk mengindari kerumunan, seperti kebijakan bekerja dari rumah hingga peribadahan. Menurutnya, tidak melarang mudik sama saja memberatkan pemerintah daerah.

"Shalat Tarawih saja harus di rumah. Pemda kan tambah beban dengan kedatangan orang dari Jakarta, harus bikin karantina dan awasi pemudik juga," sambungnya.

Kebijakan yang membingungkan ini pun dinilai harus segera dibereskan. Sebab jika hal ini dibiarkan tidak konsisten, maka dampaknya masyarakat akan jalani PSBB secara tidak serius. Padahal menurutnya, PSBB akan sukses apabila dilakukan dengan konsistensi dan kedisiplinan semua orang.

"Pemda DKI pun akan lebih repot, bikin karantina lagi saat arus balik? Siapa jamin tidak ada penularan selama mudik?" kritiknya.

Sejauh ini, masyarakat sudah mulai memahami peniadaan Shalat Jumat sementara waktu. Selain itu, Shalat Tarawih dan Shalat Idul Fitri dan pengajian-pengajian juga terancam tidak diperbolehkan.

"Lalu apa yang dituju dari aturan mudik yang masih boleh? Padahal pemerintah bilang kita harus sayangi ortu kita di kampung yang rentan Covid-19. Sekali lagi, pemerintah tidak konsisten dengan ucapan-ucapannya," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya