Berita

Anggota komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

Hati-hati Terapkan PSBB, Gelombang PHK Besar-besaran Bisa Terjadi

MINGGU, 12 APRIL 2020 | 19:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebuah wilayah memiliki konsekuensi yang harus ditanggung pemerintah daerah dan pusat. Salah satunya gelombang PHK pekerja, baik buruh maupun pekerja harian.

Menurut anggota komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, risiko harus diperhatikan pemerintah bila menetapkan PSBB secara serempak di wilayah Jabodetabek, salah satunya pemberian sibsidi.

“Pemda dalam hal ini Pemrintah Daerah Bogor, Depok, Bekasi, dan kalau jadi Tangerang Selatan dan Tangerang, diharapkan bisa menutupi kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak, terutama orang-orang yang membutuhkan, yang ekonomi kecil. Kita tidak bisa nafikan begitu saja dan harus ada realokasi anggaran untuk menutupi kebutuhan mereka,” papar Saleh lewat keterangannya kepada awak media, Minggu (12/4).


Jika tidak ada subsidi bagi rakyat kecil yang terkena imbas PSBB, maka dikhawatirkan PSBB tidak akan berjalan dengan baik.

“Karena jika tidak ada semacam subsidi atau bantuan sosial, saya khawatir nanti status PSBB tersebut tidak akan efektif diberlakukan. Jadi kalau mereka tidak disantuni dan tidak ada subsidi, ya sama saja seperti tidak ada PSBB," jelasnya.

Selain itu, dampak terburuk akibat PSBB yang ia khawatirkan adalah gelombang PHK. Pemerintah diharapkan mampu memitigasi dampak terburuk dari sistem pencegahan penularan Covid-19 ini.

“Kemungkinan besar akan ada gelombang PHK di daerah tersebut, atau mungkin mereka itu bisa dirumahkan dalam jangka waktu tertentu. Itu tentu akan merepotkan kembali,” ujarnya.

“Jadi, kalau itu terjadi (PSBB) bukan hanya pekerja harian, pedagang asongan, ojol yang terdampak, tapi yang bekerja di pabrik-pabrik dan perusahaan-perusagaan industri juga akan kena dampak itu. Karena itu, dia harus tetep dipikirkan juga oleh pemerintah supaya tetap bisa hidup melalui masa-masa sulit seperti ini,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya