Berita

Gubernur Sumut, Edhy Rahmayadi/Net

Politik

Rawan, Pemprov Sumut Harus Transparan Soal Pendanaan Covid-19

MINGGU, 12 APRIL 2020 | 18:18 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menambah alokasi anggaran penanganan pandemik virus corona (Covid-19) pada tahap ketiga sebesar Rp 1,5 triliun dari jumlah sebelumnya sekitar Rp 500 miliar.

Ketua Yayasan Rumah Konstitusi Indonesia (YRKI), Amir Hamdani Nasution memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan Pemprov Sumut tersebut.

Menurut catatan YRKI, ada tiga tahapan pengalokasian dana Covid-19 yang telah dilakukan Pemprov Sumut. Tahap pertama, yakni pertengahan bulan Maret 2020.


Gubernur Sumut, Edhy Rahmayadi juga mengatakan sudah mengalokasikan dana Rp 18 miliar. Apabila masih kurang, nantinya Pemropvsu akan anggarkan di PAPBD.

"Beliau (Edy) bahkan berani bilang tidak akan menghitung-hitung dana yang akan habis untuk menyelamatkan rakyat," ujar Amir melalui keterangan tertulisnya, Minggu (12/4).

Tahap kedua, di awal bulan April Pemrov Sumut kembali mengalokasikan dana Covid-19 menjadi 500 miliar. Anggaran itu ditarik dari hasil refocusing alokasi dengan anggaran masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tertuang dalam APBD tahun anggaran 2020.

Sementara tahap ketiga menurut catatan YRKI dilaksanakan Pemrovsu setelah beberapa hari tahap kedua, yakni alokasi dana Covid-19 menjadi sebesar Rp 1,5 triliun.   

Kendati begitu, ada hal yang disesalkan YRKI, yakni karena Pemrovsu belum pernah menyampaikan ke publik terkait penggunaan alokasi dana Covid-19 disertai nomimal jumlah dana pada setiap alokasi.

"Kenapa soal transparansi alokasi penggunaan anggaran Covid-19 belum pernah dipublis sekalipun? Kita berharap, jangan sampai ada oknum korup yang bermain dalam situasi wabah saat ini. Pemprovsu harus menjaga transparasi penggunaan dana Covid-19," lanjuty Amir Nasution.

Kekhawatiran YRKI juga didasari dengan status Sumut yang masih menduduki provinsi terkorup kedua di Indonesia.

 â€œSemangat awal 'Sumut Bermartabat' yang dibangun Pemrovsu dalam periode ini diharapkan jangan hanya sebatas simbol tanpa implementasi di lapangan," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya