Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Jeritan Pengusaha Di Tengah Pandemi: Stop Dulu Bicarakan THR, Buat Bayar Gaji Saja Susah Payah

RABU, 08 APRIL 2020 | 10:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL Wabah virus corona berdampak pada perekonomian masyarakat. Banyaknya usaha yang harus tutup karena wabah ini membuat beberapa pengusaha menjerit.

Di saat bersamaan, pengusaha harus membayar gaji serta persiapan THR menyambut Lebaran yang sebentar lagi datang. Beban ini menjadi pukulan berat terutama bagi pengusah yang berdampak langsung dengan pandemi ini.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming masih mencari cara agar para pengusaha mau membayar tunjangan hari raya (THR). Dia pun meminta agar semua pihak tidak membicarakan soal THR di masa-masa sekarang ini.

"Untuk THR, kami dari pengusaha untuk minta dipending dulu. Karena tidak elok dibahas pada kondisi sekarang. Bukan tidak dikasih ya, tapi dipending bahwa jangankan bicara THR. Setelah membahas melalui video confrence dengan HIPMI di seluruh daerah, untuk membayar gaji saja sekarang sedang kesulitan," kata Maming dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4).

Saat ini para pengusaha di bawah naungan HIPMI berusaha agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Itu saja telah menjadi hal yang harus dikaji lagi. Selain itu, para pengusaha menilai pemberian THR menjadi beban tahun ini.

"Kita berpikir mau bayar dari mana kalau sekarang terus bahas THR? Ini bisa PHK karena beban kami sangat berat. Banyak sektor usaha yang sama sekali tidak beroperasi lagi," kata Maming.

Ia pun meminta adanya kebijakan dari Kementerian Ketenagakerjaan agar pengusaha tidak terbebani.

"Kami mohon kebijakan dari Kementerian Ketenagakerjaan bisa mengeluarkan juga kebijakan yang win-win solution kepada pengusaha," sarannya.

"Mungkin ada jalan keluar juga bagaimana peraturan yang diaplilkasikan. Perusahaan dan karyawan bisa berdiskusi secara internal dan negosiasi antara pengusaha dan karyawan itu sendiri. Intinya dikembalikan lagi kepada pengusaha dan pegawai masing-masing untuk mencari jalan tengah. Insyallah kita akan cari wayout dan solusi bersama," ucapnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya