Berita

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe/Net

Dunia

Resmi, PM Shinzo Abe Deklarasikan Keadaan Darurat Di Tujuh Prefektur

SELASA, 07 APRIL 2020 | 16:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada akhirnya secara resmi mendeklarasikan keadaan darurat pada hari ini.

Deklarasi darurat itu melingkupi Tokyo, Osaka, Saitama, Kanagawa, Chiba, Hyogo, dan Fukuoka dan akan mulai berlaku selama sebulan, mulai Selasa (7/4) hingga 6 Mei.

"Kami telah memutuskan untuk menyatakan keadaan darurat karena kami telah menilai bahwa penyebaran cepat virus corona secara nasional akan memiliki dampak besar pada kehidupan dan ekonomi," ujar Abe.

Selain itu, Abe juga mengingatkan untuk mengubah perilaku di mana warga harus mematuhi aturan untuk menghentikan penyebaran virus kebih lanjut.

"Menurut perkiraan para ahli, jika kita semua berusaha dan mengurangi interaksi kita dengan orang lain setidaknya 70 hingga 80 persen, kita akan dapat melihat peningkatan infeksi memuncak dan kemudian melambat dalam dua minggu," jelas Abe seperti dimuat Japantimes.

Selama tiga pekan terakhir, pemerintahan Abe sendiri cukup ragu untuk memberlakukan keadaan darurat yang akan berdampak keras pada sektor ekonomi.

Dengan adanya deklarasi keadaan darurat, maka gubernur di tujuh prefektur tersebut dapat mengambil langkah tegas seperti meminta warga untuk tinggal di rumah dan menutup bisnis yang tidak penting.

Gubernur juga akan dapat meminta agar sekolah, universitas, fasilitas penitipan anak, bioskop, tempat musik dan fasilitas lainnya ditutup sementara.

Jika institusi tidak mematuhi permintaan, pemerintah prefektur dapat memerintahkan mereka untuk menutup dan juga mengungkapkan nama entitas, yang pada dasarnya mempermalukan mereka di depan umum.

Selain hukuman tersebut, tidak ada hukuman keras seperti denda atau pun kurungan penjara yang diberlakukan seperti di beberapa negara lain.

Namun, Abe juga menyakinkan tidak akan mengurangi layanan kereta api dan maskapai penerbangan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya