Berita

Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto/Net

Politik

Jawab LP3ES, Achmad Yurianto Urai Kronologi Pasien Cianjur Sempat Disebut Negatif Corona

SELASA, 07 APRIL 2020 | 10:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) merilis 37 pernyataan pemerintah yang dianggap blunder dalam penanganan wabah Covid-19. Salah satunya pernyataan Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto yang menyebut pasien di Cianjur, Jawa Barat negatif corona padahal positif.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Achmad Yurianto menyampaikan duduk perkara dirinya menyebut pasien di Cianjur tersebut negatif corona.

Dia menjelaskan bahwa prosedur pemeriksaan PCR membutuh waktu tiga hari. Sementara hasil tes swab yang dijadikan rujukan menyatakan pasien tersebut negatif Covid-19 masih yang di RS Bekasi, bukan Cianjur.

Pasien yang belakangan diketahui seorang pria berusia 50 tahun dari Bekasi tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Bekasi sepulang dari Malaysia.

Gejala yang diderita memang mirip Covid-19, maka dari itu dilakukan tes swab. Hasilnya menunjukkan negatif. Lalu pasien dinyatakan boleh pulang.

“Pasien ini pelanggan di RS tersebut karena punya penyakit hipertensi dan kolesterol,” ujar Yurianto.

Setelah itu, pasien tersebut pergi ke Cianjur. Di Cianjur kondisinya menurun dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit dr Hafidz (RSDH) Cianjur pada 1 Maret.

Lalu oleh pihak rumah sakit diambil tes swab. Tapi pada malam harinya, pada tanggal 3 Maret, pasien tersebut meninggal dunia. Sementara hasil tes swab terbaru belum keluar.

“Pada saat meninggal itu saya pake hasil tes Bekasi. Karena hasilnya baru ada tiga hari kemudian, tapi dia sudah meninggal. Cianjur yang positif itu tiga hari kemudian baru diketahui,” paparnya.

Sementara saat mengetahui yang bersangkutan positif, pemerintah langsung melakukan pelacakan. Hasilnya, anak dan istri yang sempat dinyatakan positif sudah sembuh.

“Terus masalahnya apa. LP3ES masalahnya apa? Karena tidak paham, makanya saya maklum,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya