Berita

Ojol/Net

Publika

Catatan Keprihatinan Aktivis ProDEM Di Tengah Pandemik Covid-19

SENIN, 06 APRIL 2020 | 10:30 WIB | OLEH: IWAN SUMULE

AKTIVITAS manusia rata-rata berhenti di masa Covid-19 ini. Hampir semua berdiam di rumah. Bagi yang beruntung masih punya tabungan untuk bertahan, bisa dengan mudah mengatakan tinggal di rumah.

Bisa beli online atau keluar beberapa hari sekali untuk beli kebutuhan.

Beda halnya dengan kalangan tertentu.

Dari obrolan ringanku dengan beberapa penjaja makanan, misalnya, jawabannya rata-rata sama. Tidak makan jika tidak jualan. Pikiranku melayang ke para pekerja harian, buruh kasar dan sejenisnya.

Lantas muncul pertanyaan. Skema pemerintah yang baru diumumkan lewat Perppu apakah bisa segera direalisasikan?

Butuh waktu berapa lama? Apakah semua yang berhak sudah dipastikan terdaftar? Bagaimana dengan yang belum? Apakah butuh waktu tertentu lagi?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering dianggap angin lalu, bahkan mungkin menganggu, bagi pihak tertentu. Tapi bagaimanapun perlu disuarakan.

Kita berlomba dengan kebutuhan yang sangat-sangat dasar dari semua manusia, yang tidak bisa ditawar ataupun ditunda-tunda: kebutuhan perut.

Semoga masih ada gerak lebih cepat dari otoritas untuk segera bisa menyelamatkan mereka, di sela-sela hambatan birokrasi, prosedur dan akuntabilitas yang seringkali masih jadi catatan.

Kemana negara, hadirkah? Amanah konstitusi negara untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur tampak utopia.

Kebijakan yang dibuat dan dilakukan pemerintah tak memberi solusi nyata untuk menolong rakyat, baik dari ancaman bahaya pandemik Covid-19, juga dari kesusahan ekonomi.

Kebijakan malah tampak ingin menolong pejabat negara yang salah urus ekonomi negara, menyelamatkan kekuasaan.

Harapan rakyat terhadap pemimpin negara perlahan sirna, yang tersisa hanya harapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan dari ancaman Covid-19 dan kesulitan hidup.

Perbanyak doa dan jaga kesehatan, semoga Tuhan menolong.

Penulis adalah Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya