Berita

Dr Abdul Rasyid MA/RMOLSumut

Politik

Pakar Komunikasi: Pemerintah Hanya Beri Angin Sorga, Rakyat Kecewa

SENIN, 06 APRIL 2020 | 09:46 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pandemik Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang memicu pro dan kontra di masyarakat. Hal tersebut disikapi oleh pakar komunikasi Dr Abdul Rasyid MA yang melihat berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini hanya mengecewakan rakyat.

“Betapa kecewanya rakyat terhadap berbagai kebijakan pemerintah di tengah bergejolaknya virus corona. Menyangkut pembebasan pembayaran listrik berkapasitas 450 W dan pemotongan 50 persen yang berkapasitas 900 W, jika pada kenyataannya hal itu tidak berjalan sebagaimana manisnya pernyataan Presiden Jokowi,” katanya kepada Kantor Berita RMOLSumut, Minggu (5/4).

Dijelaskannya, hal ini termasuk juga masalah keringanan pembayaran perkreditan untuk kalangan ojek online yang faktanya mereka tak menemukan harapan yang dijanjikan itu.

Staf Humas Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) ini melihat belakangan muncul lagi adanya kebijakan Menteri Hukum dan HAM Yosona Laoly yang membebaskan 30 ribu napi di tanah air, bahkan diduga termasuk napi koruptor, karena terkait kapasitas yang berlebih dan upaya mengatasi penyebaran virus corona.

“Bahkan ketika isu dimunculkan, banyak respons masyarakat yang tidak setuju napi koruptor dibebaskan. Tapi Yasonna tetap bersikeras, bahkan sampai menuding mereka yang tak setuju dengan kebijakan itu tidak mengamalkan sila kedua dari Pancasila,” ungkapnya.

Lebih lanjut Rasyid menjelaskan, beda dengan Menkopolhukam, Mahfud MD yang secara tegas menyatakan hingga saat ini tidak ada kebijakan pemerintah untuk memberi pembebasan bagi napi koruptor, gembong narkoba dan teroris, terkait pandemik virus corona sebagaimana imbauan Perserikatan Bangsa Bangsa. Bahkan Mahfud sedikit meluruskan bahwa ada aspirasi msyarakat ke Yasonna soal pembebasan napi koruptor.

“Sepertinya memang sedang terjadi ketimpangan-ketimpangan informasi yang disampaikan pejabat negara ke masyarakat baik melalui media massa maupun media sosial. Hingga membuat masyarakat bingung dan kecewa, apalagi sebelumnya sudah mendengar angin sorga, tetapi faktanya jauh panggang dari api,” pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya