Berita

Aliansi BEM Jakarta Bersuara saat menggelar jumpa pers/Net

Politik

Beredar Surat BEM UMJ Bantah Jadi Bagian Aliansi BEM Jakarta Yang Mengkritik Anies

SENIN, 06 APRIL 2020 | 08:16 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Jakarta Bersuara mengkritik sejumlah kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penanganan Covid-19. Mereka menilai kebijakan itu kurang tepat dan cenderung bernuansa politis ketimbang solutif.

Aliansi yang diklaim terdiri dari BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), BEM Uhamka, Kalbis Institute, BEM Jayabaya, BEM Esa Unggul, BEM Trilogi dan BEM Stikes Binawan itu menggelar konferensi pers terkait virus corona bertajuk "Lockdown Solusi atau Politisasi" di MM Juice, Cikajang, Jakarta Selatan, Sabtu (4/4).

Kebijakan yang disoroti adalah mengenai permintaan karantina wilayah atau lockdown lokal yang mereka nilai sebagai langkah terburu-buru tanpa melihat dampak lanjutannya.

Paling vokal adalah Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode 2018 hingga 2019, Dheden Pratama. Dia dengan keras mengkritik kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker sebagai kebutuhan utama pencegahan penyebaran Covid-19.

Dheden juga mengkritik harga alat kesehatan di Pasar Pramuka yang dijual dengan harga berkali-kali lipat dari harga normal. Seperti APD yang biasa dijual Rp 80 ribu, katanya berubah jadi Rp 450 ribu, begitujuga thermometer dari Rp 150 jadi Rp 1,5 juta.

Namun kini, sorot publik tertuju pada surat dari BEM UMJ tentang klarifikasi keterlibatan mereka dalam aliansi tersebut.

Sebuah surat beredar dengan tanda tangan Presiden Mahasiswa UMJ Mujiono Koesnanda meluruskan bahwa mereka adalah BEM UMJ periode 2020/2021 yang masih aktif.

Mereka ingin mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada bentuk komunikasi yang dilakukan oleh aliansi BEM DKI Jakarta ke internal BEM UMJ yang masih aktif.

“Tidak adanya bentuk koordinasi terhadap kampus yang bersangkutan dengan aliansi BEM DKI Jakarta tersebut,” lanjut surat tersebut.

Mereka juga sangat menyayangkan narasi-narasi yang dibangun oleh aliansi tersebut dikarenakan tidak adanya pengkajian sebelumnya.

Terakhir mereka mengimbau kepada seluruh stakeholder dan mahasiswa UMJ untuk lebih jeli menelaah segala bentuk media informasi agar tidak terprovokasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya