Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Wabah Covid-19 Bikin Orang Miskin Baru Di Jabar Bertambah

JUMAT, 03 APRIL 2020 | 11:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kebijakan pemerintah yang membatasi masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah akibat mewabahnya Coronavirus Diseases (Covid-19), berdampak terhadap penurunan penghasilan warga Jawa Barat. Ujungnya, jumlah warga miskin pun bertambah banyak.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Faizal Hafan Farid, menjelaskan, dengan adanya kebijakan darurat sipil dan Social Distancing, maka dapat dipastikan juga berdampak pada penurunan ekonomi masyarakat.

Menurut data yang politikus PKS ini terima, sedikitnya terdapat 1,6 juta penduduk yang menjadi Orang Miskin Baru Terdampak (OMBT) di Jawa Barat. Khusus Kabupaten Bekasi, ada sekitar 40 ribu jiwa lebih.

“Data tersebut berdasarkan yang dipaparkan tim Gugus Tugas Covid-19 yang membidangi masalah penanggulangan ekonomi. Ada divisi yang berkaitan dengan stabilitas dan penanganan penanggulangan pangan,” ujarnya, Jumat (3/4).

Mereka yang masuk ke dalam kategori OMBT, merupakan masyarakat yang pekerja harian. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan stimulus dengan pemberian bantuan baik berupa sembako maupun uang tunai.

“Pemprov siapkan anggaran 500 miliar rupiah untuk masyarakat yang terdampak, tetapi yang dapat bantuan ini adalah masyarakat yang belum pernah menerima bantuan apa pun dari pemerintah,” bebernya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Bantuan senilai Rp 500 ribu perbulan itu, rinciannya Rp 350 ribu berupa sembako dan Rp 150 ribu uang tunai. Bantuan tersebut dipersiapkan untuk masyarakat selama 6-10 bulan ke depan.

“Kita persiapkan sampai waktu yang lama, karena diprediksi kita akan menghadapi resesi ekonomi lebih dari yang diperkirakan. Lalu, bantuan itu baru hanya dari Pemprov saja. Kalau dari Pemda ada inisiatif berikan bantuan juga, itu akan lebih baik lagi,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya