Berita

Meteran listrik/Net

Politik

Listrik Gratis Berpotensi Diskriminasi Bila Telat Sosialisasi

RABU, 01 APRIL 2020 | 18:46 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kebijakan diskon pembayaran listrik daya 900 VA hingga penggratisan untuk daya 900 VA berpotensi menimbulkan diskriminasi. Sebab hingga kini, pemerintah belum melakukan sosialisasi mengenai pengguna listrik yang menggunakan token..

“Teknis untuk mendapatkan diskon bagi pengguna 900 VA dengan token seharusnya bisa dijelaskan PLN atau pemerintah,” kata pengamat ekonomi Gunawan Benjamin dilansir Kantor Berita RMOLSumut, Rabu (1/4).

Gunawan meyakini, pada dasarnya masyarakat menyambut baik program bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Hanya saja, masyarakat yang terlanjur menggunakan Token akan merasa tidak mendapatkan hak yang sama.

“Ini wajar, karena seharusnya saat pemerintah memberikan diskon 50% itu berlaku umum tanpa pilih kasih. Antara yang bayar bulanan, atau bayar sesuai penggunaan melalui voucher (Token),” ujarnya.

Apalagi sebelumnya, PLN memiliki program diskon 50% bagi masyarakat yang menaikkan dayanya dari 450 VA ke 900 VA, maupun dari 900 VA ke 1300 VA. Program tersebut mampu menjaring minat masyarakat, tetapi PLN memberikan meteran yang menggunakan token.

“Jika berkaca pada kondisi sekarang, mereka yang menggunakan daya 900 dan pakai token jelas membutuhkan penjelasan bagaimana cara mendapatkan diskon 50% sesuai arahan Pak Jokowi tersebut," tandasnya.

Di sisi lain, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan, pemerintah akan menyiapkan aplikasi, yang mana pelanggan akan diberikan kode voucher. Meski hingga kini belum dilakukan sosialisasi.

"Jadi udah ada aplikasi konsumen, nanti tinggal masukin ID pelanggan, lalu akan dapat voucher, dan tinggal masukkan saja. Jadi saya rasa sudah cukup valid diimplemetasikan ketika blackout," ujar Hendra.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya