Inisiatif warga menjaga lingkungan dari potensi penyebaran corona/RMOLJabar
Warga kampung di Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, berinisiatif mengkarantina lingkungannya akibat meningkatnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) lantaran membeludaknya pemudik dari zona merah Covid-19.
Seluruh akses masuk menuju perkampungan ditutup dan dijaga ketat warga yang ditugaskan Ketua RT masing-masing. Warga yang akan keluar atau masuk ke wilayah Desa Cisayong pun wajib melapor kepada petugas piket bergilir.
Ketua RW setempat, Acep (42) mengatakan, warga akan diizinkan keluar hanya yang dianggap penting, seperti untuk belanja atau bekerja. Sedangkan jika ada tamu yang akan masuk hanya sekadar bertamu atau berkunjung biasa, petugas akan meminta balik arah.
“Karantina kampung ini kami lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona, seiring meningkatnya jumlah ODP akibat membeludaknya pemudik yang pulang kampung ke sini dari zona merah,†kata Acep.
Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin menambahkan, karantina kampung yang dilakukan warga 39 RT tersebut, selain sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, juga untuk memudahkan pendataan warga yang masuk ke wilayah Desa Cisayong.
“Karantina ini tujuannya biar teregister, biar terdata dengan baik, terakurasi ketika orang yang datang dari zona merah yang sudah ditetapkan pemerintah pusat ini masuk ke daerah kami. Walaupun dia (pemudik) orang sini pulang dari luar kota, tetap harus didata oleh RT dan RW,†kata Yudi, di Kantor Desa Cisayong, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.Yudi menambahkan, hingga saat ini, sudah ada 130 warga Desa Cisayong yang dinyatakan ODP karena datang dari wilayah berstatus zona merah. Hal tersebut menjadi kekhawatiran pihak desa, sehingga secara terpaksa melakukan karantina kampung.
“Kami, Pemerintah Desa Cisayong sudah mendata melalui RT RW, ada 130 orang dari luar kota yang masuk ke daerah Cisayong. Ini angka sangat fantastis, menjadikan kami khawatir,†pungkas Yudi.