Berita

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan/Net

Politik

Puji Jokowi, Lemkapi Anggap Lockdown Berbahaya Bagi Stabilitas Keamanan

SELASA, 31 MARET 2020 | 12:46 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Demi menjaga situasi stabilitas kemanan, Presiden Joko Widodo diharapkan tak perlu menghiraukan desakan berbagai pihak untuk menetapkan status karantina wilayah atau lebih dikenal dengan istilah lockdown

Begitu pandangan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan dalam pernyataan resmi yang diterima redaksi, Selasa (31/3).

“Demi pertimbangan keamanan, kami meminta dengan sangat, Bapak Presiden jangan menetapkan lockdown di negeri kita. Kami melihat jika ini diterapkan, ini sangat berbahaya dan bisa menggangu situasi keamanan dan akan  menambah pendetitaan rakyat,” kata Edi.


Edi memberi contoh, negara-negara seperti Italia dan India yang menetapkan lockdown dalam upaya menghalau penyebaran Covid-19, namun gagal. Bahkan, kata Edi, Amerika Serikat membatalkan kebijakan lockdown.

Menurut mantan anggota Kompolnas ini, langkah untuk menyiapkan Rumah Sakit Darurat Covid-19, menjamin ketersediaan logistik dan memerintahkan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mendisiplinkan rakyat melakukan physical distancing serta mengawasi persediaan logistik sudah banyak membantu menekan penyebaran Covid-19.

Edi menambahkan, bantuan tambahan untuk pemegang kartu sembako dan peringanan pembayaran kredit bagi pengusaha UMKM serta memberikan insentif untuk dokter dan tenaga medis sudah tepat.

“Untuk itu, kami meminta kepada semua pihak, termasuk mantan pimpinan negara agar tidak menekan Presiden Jokowi melakukan lockdown,” harap Edi.

Edi mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk menangani penyebaran virus yang belum ditemukan vaksinnya itu dengan menggerakan semua lembaga negara agar terus bekerja dan melayani rakyat dengan baik.

“Kami percaya, Bapak Presiden akan selalu mengutamakan keselamatan rakyat untuk negeri ini," pungkas pakar hukum Kepolisian Universitas Bhayangkara Jakarta ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya