Berita

Ketua YLBHI, Asfinawati/Net

Politik

YLBHI Desak DPR Batalkan Pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja

SENIN, 30 MARET 2020 | 13:30 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua YLBHI, Asfinawati, mendesak DPR RI untuk segera membatalkan pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja pada masa sidang III yang bakal dimulai pekan ini secara virtual.

Pernyataan tersebut dilontarkan Asfinawati lewat akun media sosialnya, Senin (30/3).

Asfinawati meminta anggota dewan mampu dan memastikan tanggung jawab negara untuk menyediakan segala kebutuhan rakyat dalam menghadapi wabah Covid-19.

“Termasuk menyediakan pangan, air, sanitasi, dan bantuan finansial bagi rakyat miskin,” ujar Asfinawati.

Pihaknya juga meminta agar DPR menjalankan fungsi pengawasan terhadap tindakan pemerintah yang memperparah kerentanan masyarakat dalam menghadapi Covid-19.

“Termasuk menjamin perlindungan K3 pekerja dan penghentian penggusuran paksa dalam konflik agraria yang menyebabkan masyarakat semakin rentan terpapar penyakit dalam pandemik Covid-19,” katanya.

Selain itu, DPR juga diminta bersama pemerintah memotong dan merelokasi pos APBN demi menjamin kesehatan dan keselamatan rakyat dari bahaya wabah virus asal Wuhan, China, ini.

"Termasuk memotong pos untuk gaji dan tunjangan anggota DPR dan direksi BUMN, untuk menyediakan APD bagi tenaga medis dan masyarakat miskin,” tambahnya.

Guna mencegah penyebaran virus corona, DPR diminta untuk memastikan informasi pemerintah kepada publik mengenai Covid-19 secara akurat, tepat waktu, tidak diskriminatif, dan konsisten dengan prinsip-prinsip HAM.

“Mendorong pemerintah mengambil langkah untuk mengurangi dampak gender dan memastikan bahwa penanganan Covid-19 tidak melanggengkan ketidakadilan gender,” tandasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya