Berita

Achmad Yurianto disarankan untuk tidak mengembangkan kalimatnya sendiri/Net

Politik

Blunder Soal 'Si Kaya Dan Si Miskin', Achmad Yurianto Disarankan Tidak Kembangkan Kalimat Sendiri

SENIN, 30 MARET 2020 | 11:33 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pernyataan cukup kontrovesial dilontarkan Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. Pernyataannya soal 'Si Kaya dan Si Miskin' menuai kritikan masyarakat.

Pakar Komunikasi, Heri Budianto berpendapat, sebagai jurubicara pemerintah yang tampil di depan publik, seharusnya Achmad Yurianto menggunakan diksi yang pas dan baik.

“Mestinya jurubicara mengetahui heterogenitas masyarakat yang tidak semua bisa mencerna maksud dan makna kalimat yang disampaikan. Itulah pentingnya, paham tentang opini publik,” kata Heri dalam keteranganya, Senin (30/3).

Dosen Universitas Mercu Buana ini menyayangkan, di tengah kondisi di masyarakat yang merasa cemas, kesulitan ekonomi, dan rasa takut harusnya diberikan narasi-narasi yang menyejukkan dan membangun optimistis.

“Jika dengan alasan, bahwa ini adalah imbauan kepada masyarakat, agar 'stay at home' jangan beraktivitas di luar, maka perlu tahu kondisi masyarakat secara menyeluruh. Baik sosial, budayam dan ekonomi,” ujar Direktur Eksekutif PolcoMM Institute ini.

Untuk itu, Heri menyarankan, ke depan jurubicara harus menggunakan diksi yang baik dan membangun motivasi masyarakat. Bukan terkesan diskriminatif dan memarahi masyarakat.

Lalu, penting untuk tampil di depan media tenang dan tidak tegang (senyum). Sebab sebagian besar media TV live dan bisa dibaca oleh publik. Wabah ini sangat menegangkan jika tampilan tegang yang ditampilkan.

"Kemudian, jubir hanya menyampaikan perkembangan terkini Covid-19 saja. Jika ingin menyampaikan imbauan harus per poin dan tertulis, dibaca saja. Jangan mengembangkan kalimat sendiri, karena akan berpotensi salah lagi,” pungkas Heri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya