Berita

Ubedilah Badrun/Net

Politik

Daerah Lockdown Duluan Karena Pusat Masih Kikuk Ambil Keputusan

SENIN, 30 MARET 2020 | 10:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Beberapa Pemerintah Daerah telah mendahului dan mengabaikan imbauan Pemerintah Pusat dengan melakukan lockdown atau karantina wilayah untuk mencegah sebaran Covid-19 di daerahnya.

Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun menilai keputusan kepala daerah itu diambil lantaran pemerintah terlalu lamban ambil keputusan dan terlihat kikuk dalam menghadapi situasi darurat.

Semua itu, katanya, terjadi lantaran sejak awal pemerintah menampakkan arogansi dan seolah menyepelekan pagebluk Covid-19. Buntutnya, saat virus dari Wuhan, China itu masuk, pemerintah kelabakan.

"Di saat yang sama ekonomi Indonesia terlihat rapuh, ada badai eksternal langsung cepat anjlok, buktinya nilai rupiah langsung Rp 16.000 per dolar AS,” ucap Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/3).

Situasi tersebut kata analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini membuat Presiden Jokowi panik dan gamang untuk mengambil keputusan.

"Jadi fenomena daerah pada lockdown duluan itu lebih karena disebabkan kegamangan dan kebingungan presiden ambil keputusan," jelas Ubedilah.

Kebingungan itu pun tampak terlihat di saat pemerintah pusat baru mulai membuat Peraturan Pemerintah (PP), pemerintah daerah sudah banyak yang memutuskan untuk lockdown atau karantina wilayah.

"Buktinya telat membuat peraturan turunan dari UU 6/2018 itu. Baru hari ini mau buat PP-nya. Sementara yang terpapar Covid-19 sudah seribu dua ratusan orang," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya