Berita

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad/Net

Politik

Ingatkan 1998, Indef: Recovery Bond Bukan Solusi Tepat Hadapi Krisis Corona

MINGGU, 29 MARET 2020 | 18:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah berencana menerbitkan Perppu mengenai program recovery bond untuk menyelamatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini mulai ambruk akibat adanya wabah virus corona.

Recovery bond adalah surat utang pemerintah dalam bentuk rupiah yang bisa dibeli oleh Bank Indonesia (BI) dan pihak swasta lainnya, seperti importir, eksportir, dan sebagainya.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mewanti-wanti pemerintah untuk tidak gegabah dalam mengambil langkah tersebut jika tidak ingin kembali terpuruk seperti krisis 1998.

“Ini harus hati-hati, jangan sampai ini dimanfaatkan katakanlah ini kan ini buat sektor privat. Jangan sampai seperti krisis dulu, perusahaan-perusahaan yang sebenarnya tidak perlu ditolong, jadi ditolong. Harus selektif mana yang perlu dibantu pemerintah mana yang tidak. Tidak boleh sembarangan,” ucap Tauhid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/3).

Tauhid menyadari, saat ini pemerintah membutuhkan dana yang cukup besar dalam menghadapi situasi sulit ini akibat adanya corona. Namun, dia meminta pemerinta tidak perlu melakukan recovery bond.

“Tidak perlu ada pendekatan recorvery bond itu. Kita yang kita perlukan paling tidak SBN-nya harus dijual, bunga lebih tinggi dari belinya dan memanfaatkan pinjaman luar negeri yang murah dibandingkan suku bunga,” katanya.

“Misalnya negara lain tidak terikat dengan kita, selain IMF atau sumber lain. Misalnya negera bilateral lain, misalnya Jepang, Amerika, Austalia. Dalam tanda kutip negara-negara IMF biasanya kalau ngasih pinajman syarat, ini harusnya tidak mendikte Indonesia,” tambahnya.

Tauhid kembali menegaskan bahwa langkah kebijakan recovery bond perlu dipertimbangkan lebih dalam lagi oleh pemerintah.

“Riskan, kalau semuanya dibuka harus hati-hati. Fase krisis butuh anggaran besar harus tapi harus bertahap,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya