Khofifah Indar Parawansa (kerudung biru)/Net
Penghormatan terakhir kepada Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo dilakukan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan melayat ke rumah duka di Jalan Pleret Raya, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis (26/3).
Khofifah datang mewakili pribadi, Pemprov Jawa Timur, dan seluruh masyarakat Jawa Timur untuk mendoakan agar Sudjiatmi diterima sisi Allah SWT.
"Mari kita doakan semoga beliau husnul khotimah diterima seluruh amal ibadahnya dan diampuni segala dosa serta khilaf semasa hidup," ajak Khofifah usai takziah.
Kehadiran mantan Menteri Sosial ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, dia memang punya kenangan tersendiri dengan almarhumah Sudjiatmi.
Khofifah yang datang mengenakan busana muslim berwarna hitam lantas menceritakan bahwa wanita yang akrab disapa Eyang Noto itu merupakan sosok perempuan yang hatinya di masjid, sangat low profile, dan egaliter.
Bahkan pembawaan diri Eyang Noto tidak berubah sekalipun anaknya sudah menjadi presiden.
Khofifah mengaku berkunjung ke kediaman Eyang Noto. Saat tiba wanita kelahiran Boyolali 15 Februari 1945 itu masih berada di masjid.
“Ketika beliau sampai justru malah meminta saya untuk berdoa. Tolong Mbak Khofifah yang berdoa. Saat itu saya menolak dengan halus. Tetapi beliau dawuh lagi minta saya yang berdo'a karena saya ketua Umum Muslimat NU. Maka sayapun akhirnya mimpin doa,†ujarnya.
“Artinya, ada sifat yang
low profile dari seorang Eyang Noto. Dan sifat tersebut juga dimiliki oleh Pak Jokowi yang terkenal sangat
low profile,†sambung Khofifah.
Menurutnya, Eyang Noto memang dikenal rajin shalat berjamaah di masjid. Hal itu terlihat jika yang bersangkutan datang ke sebuah kota, maka yang kali pertama dicari adalah masjid. Atas alasan itu, Khofifah yakin Eyang Noto akan husnul khotimah.
Selain itu, lanjut Khofifah, Sudjiatmi juga senantiasa menyempatkan hadir di sejumlah pengajian yang digelar Muslimat NU maupun Aisyiah.
"Beliau tidak membeda-bedakan, semua diayomi. Beliau sangat mumpuni sebagai sosok panutan bagi semua kalangan masyarakat. Terutama kaum perempuan Indonesia," ujarnya.