Berita

Tim Medis Amerika Evakuasi Pasien Virus Corona/Net

Dunia

Kasus Bertambah, Amerika Berpotensi Menjadi Pusat Wabah Baru Virus Corona

RABU, 25 MARET 2020 | 06:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat (AS) berpotensi menjadi pusat wabah virus corona baru seiring peningkatan kasus Covid-19 di negara itu. Sampai dengan Selasa (24/3), angka kasus di negara itu terus bertambah menjadi 46.450, dan angka kematian menjadi 593 jiwa.

Dengan begitu, saat ini AS menduduki posisi ketiga sebagai negara dengan kasus virus corona tertinggi, di bawah China dan Italia.

Dalam 24 jam terakhir, 85 persen dari total kasus terbaru merupakan impor dari Eropa dan 40 persennya merupakan penularan lokal di AS.

Juru Bicara WHO Margaret Harris mengatakan, terjadi percepatan infeksi virus corona luar biasa di AS sehingga berpotensi menjadi pusat wabah baru.

"Kami sekarang melihat percepatan sangat besar dalam kasus-kasus di AS. Jadi memang ada potensi. Kami tidak bisa mengatakan itu akan terjadi, tapi ada potensi seperti itu," ujar Margaret, mengutip New York Time, Selasa (24/3).

Presiden AS Donald Trump mulai kesulitan memenuhi kebutuhan perangkat kesehatan.

"Pasar dunia untuk masker dan ventilator menjadi gila. Kami berusaha membantu wilayah untuk mendapatkan peralatan, tapi itu tidak mudah," tulis Trump dalam cuitannya di akun Twitternya.

Saat ini Trump sedikit merasa lega saat mendengar ada obat yang bisa membantu meredakan wabah ini, setelah para peneliti di Prancis dan China mendapati efektivitas penggunaan obat antimalaria, klorokuin.

"Hydroxychloroquine dan Z-Pak, saya kira kombinasi yang sangat, sangat bagus. Ada kemungkinan yang jelas bahwa obat tersebut memiliki dampak luar biasa. Ini akan menjadi hadiah dari Tuhan. Jika berhasil maka obat itu akan menjadi perubah permainan yang besar ini," ujarnya.

New York hari ini memulai uji klinis terhadap pasien Covid-19 menggunakan hydroxychloroquine yang diminum bersama antibiotik azithromycin, biasa digunakan untuk membersihkan infeksi bakteri sekunder.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya