Berita

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman/RMOLJabar

Nusantara

Sepekan Tangani Wabah Corona, Pemkab Garut Sudah Gelontorkan Rp 5,5 Miliar

SELASA, 24 MARET 2020 | 09:09 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Biaya yang harus dikeluarkan Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah dalam mengatasi pandemik corona memang luar biasa besar. Di Kabupaten Garut, misalnya, Pemkab sudah menggelontorkan anggaran hingga Rp 5,5 miliar. Dana tersebut berpotensi terus bertambah besar mengingat pandemik corona masih belum teratasi.

Dana itu dikeluarkan setidaknya selama satu pekan lebih, terkait penanganan Covid-19. Anggaran itu digunakan salah satunya untuk pembelian alat pelindung diri (APD) dan berbagai keperluan lainnya.

Saat ini, ada 55 APD yang ada di RSUD dr Slamet. Pihaknya juga tengah memesan 750 APD dari distributor yang rencananya datang hari ini.

Pemkab Garut juga akan melakukan pergeseran anggaran mengingat anggaran BTT di Pemda diperkirakan tidak akan mencukupi untuk menanggulangi virus corona.

“Rp 2,8 miliar anggarannya dari pergeseran (anggaran pembangunan). Sisanya dari BTT (biaya tak terduga),” ucap Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman di Terminal Guntur, Senin (23/3).

Diakui Helmi, penanganan Covid-19 akan berdampak terhadap rencana pembangunan di Garut. Sejumlah proyek pembangunan bisa ditunda karena anggarannya dipakai dalam penanganan Covid-19.

“Pemda siapkan 5.000 paket sembako juga untuk masyarakat miskin. Kami juga rencanakan pemberian jadup (jatah hidup). Besarannya masih dibahas,” katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Sementara itu, Pemkab Garut juga berharap bisa secepatnya melakukan rapid test Covid-19. Pasalnya jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) setiap harinya terus bertambah.

“Belum sampai ke Garut (rapid test). Kami berharap secepatnya bisa dilakukan pemeriksaan. Terutama untuk yang PDP dan ODP,” kata Helmi.

Para pejabat di Pemkab Garut, lanjutnya, juga akan menjalani tes Covid-19 jika diinstruksikan oleh Gubernur Jabar. Semua langkah itu sebagai bagian dari pencegahan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya