Berita

Jubir penanganan Covid-19 Achmad Yurianto/Repro

Kesehatan

Masyarakat Diminta Tidak Cepat Ambil Kesimpulan Jika Hasil Rapid Testnya Negatif Covid-19

SENIN, 23 MARET 2020 | 23:11 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Upaya pemerintah untuk mempercepat deteksi penyebaran virus corona baru (Covid-19) ialah dengan menggunakan metode Rapid Test. Namun, masyarakat diminta tidak cepat ambil kesimpulan atas hasil yang keluar dari pemeriksaan ini.

Sebagaimana yang diterangkan Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam jumpa Senin siang (23/3), hasil rapid test tidak menjadi jaminan seseorang dalam kondisi bebas terjangkit.

"Perlu dipahami bersama, bahwa hasil negatif tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit. Karena kita ketahui pemeriksaan rapid test ini adalah berbasis untuk mengukur kadar antibodi dari munculnya virus," ungkapnya di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Pusat, Senin (23/3).


Pemeriksaan dengan rapid test, lanjut Achmad Yurianto, membutuhkan ketepatan waktu untuk mendeteksi seseorang terjangkit virus corona. Sebab katanya, basis pemeriksaan yang dilakukan tim kesehatan adalah dengan mengambil serum darah.

"Dibutuhkan waktu beberapa hari sejak infeksi itu terjadi agar antibodi muncul dan bisa terdeteksi. Oleh karena itu pada saat pemeriksaan memberikan hasil negatif, bisa pada sebenarnya antibodi belum terbentuk karena infeksi nya baru berlangsung kurang dari 7 hari," jelasnya.

Dengan demikian, Direktur Jendral Pencegahan dan Pengedalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini mengimbau kepada masyarakat untuk dua kali memeriksaan dirinya, jika masih menggunakan metode rapid test.

"Oleh karena itu langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah dilakukan pemeriksaan ulang setelah hari ke-7 sampai dengan hari kesepuluh, untuk kita ukur kembali antibodinya," sambung Yurianto.

"Manakala hasil pemeriksaan kedua ini masih tetap negatif, kita bisa menyimpulkan bahwa saat ini sedang tidak terinfeksi. Tetapi ingat, bahwa kita belum punya kekebalan untuk tidak terinfeksi," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya