Berita

Selandia Baru/Net

Dunia

Selandia Baru Berlakukan Aturan Ketat, Dubes RI: 7000 WNI Hingga Saat Ini Aman Dari Virus Corona

SABTU, 21 MARET 2020 | 15:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Selandia Baru mencatat 53 kasus virus corona per hari ini, Sabtu (21/3). Pemerintah setempat meningkatkan upaya pencegahan dengan melakukan beberapa kebijakan.

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan sebanyak 7000 WNI yang ada di Selandia Baru dikabarkan dalam keadaan sehat.

"Alhamdulillah, semua WNI dalam keadaan sehat. Tidak ada yang terkena. Sementara di sini korban suspect terus bertambah. Kemarin baru 28, hari ini meningkat 53 kasus," ujar Tantowi, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/3).

Tantowi mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan berbagai jaringan yang ada, serta mematuhi anjuran pemerintah di sana.

Selandia Baru telah mewajibkan warga negaranya yang baru datang dari luar negeri untuk mengisolasi diri secara mandiri selama 14 Hari.
Begitu juga untuk warga negara asing yang akan masuk ke Selandia baru.  

Hal ini berlaku per 16 Maret lalu. Isolasi mandiri ini diawasi oleh pemerintah dan diberikan sanksi yang tegas. Sanksinya bisa kurungan dan juga denda, bagi permanen residen.

"Bagi turis atau wisatawan ketika mereka melakukan pelanggaran terhadap isolasi diri, yang bersangkutan itu bisa dideportasi, visanya dibatalkan dan ini berdampak kepada pengurusan visa berikutnya," jelas Tantowi.

Tidak main-main soal pelanggaran ini. Pemerintah Selandia Baru melalui jaringan persahabatannya bisa membuat permohonan visa bagi orang tersebut dipersulit.

"Jadi sanksinya ini benar-benar keras," ujar Tantowi.

Selama masa isolasi, pemerintah tetap memantau kondisi masyarakat. Bila pada masa isolasi mandiri ada yang merasa kurang enak badan, kemudian batuk-batuk, flu, itu dianjurkan untuk tidak meninggalkan rumah, tidak pergi ke klinik, melainkan hubungi nomor tertentu yang sudah disiapkan. Akan ada petugas yang membantu berkomunikasi dan akan ada tindak lanjutnya.

"Yang paling penting itu adalah isolasi diri karena isolasi diri inilah yang akan menjamin terputusnya mata rantai penyebaran," tegas Tantowi.

Rumah sakit di Selandia Baru tidak akan menerima masyarakat yang datang berbondong-bondong. Sebab aturan di sana adalah, cukup isolasi di rumah, hubungi nomor yang tersedia.

"Percuma masyarakat ke rumah sakit. Jadi cukup apabila ada indikasi sebagaimana yang saya sebut tadi, ya cukup melakukan isolasi di rumah kemudian nanti petugas yang akan menghubungi."

Sampai saat ini Selandia Baru belum melakukan lockdown. Pemerintah memperketat aturan masuk wisatawan.

"Sampai dengan hari ini belum ada lockdown, namun sejak kemarin pemerintah Selandia Baru telah memperketat masuknya wisatawan. Jadi tidak boleh lagi ada yang masuk ke selandia baru kecuali warga negara, permanen residen beserta partner dan anak-anaknya. serta warga negara Australia."

Semula terdapat pengecualian, yaitu untuk  negara-negara Pasifik. Namun, sejak Jumat (20/3) larangan ini berlaku sama untuk semua negara.

"Jadi praktis sejak kemarin itu sudah tidak ada lagi wisatawan yang masuk ke selandia baru," jelas Tantowi.

Untuk WNI di Selandia Baru saat ini diimbau agar tetap berkomunikasi melalui semua perangkat sosmed mengenai perkembangan yang terjadi atau melalui ketua-ketua kelompok masyarakat yang tersebar di hampir seluruh pelosok negeri.

"Kami imbau mereka utk senantiasa mengikuti setiap perkembangan melalui website, IG dan Hotline 24 jam. Dan ikut dan patuh pada anjuran Pemerintah," tutup Tantowi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya