Berita

Presiden China Xi JInping/Net

Dunia

Diplomasi Masker, Cara China Alihkan Kritikan Pedas Terhadap Penanganan Awal Corona Menjadi "Negara Penyelamat"

JUMAT, 20 MARET 2020 | 13:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Beberapa waktu terakhir, China tengah sibuk mengirimkan masker dan berbagai peralatan medis lainnya ke negara-negara terdampak virus corona (Covid-19).

Negara-negara Eropa yang mendapat pukulan sangat keras dari virus mematikan tersebut kemudian dihujani oleh China berbagai bantuan.

Filipina dan Pakistan juga ikut mendapatkan bantuan China dengan mengirim ratusan ribu masker bedah dan alat tes corona. Sri Lanka juga mendapat bantuan dengan perpanjang pinjaman sebesar 500 juta dolar AS dari China.


Melalui panggilan telepon dengan para pemimpin negara, Presiden Xi Jinping juga telah menjanjikan bantuan kepada Italia dan Spanyol.

Semua itu dilakukan China pada negara-negara yang terinfeksi virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan pada Desember lalu.

Seakan-akan China membuat kesan menjaga "orang baik" di tengah wabah yang terjadi akibat ulahnya.

Setidaknya itu yang mungkin disampaikan oleh sebuah artikel yang dimuat AFP yang bertajuk "Mask diplomacy: China tries to rewrite virus narrative" yang dimuat pada Jumat (20/3).

Dalam sebuah halaman depan surat kabar China, People's Daily, China menekankan perannya sebagai negara besar yang bertanggung jawab yang bersedia bekerja sama dengan negara lain.

Dikatakan oleh seorang pakar China di Universitas Heidelberg, Marina Rudyak, diplomasi masker yang dilakukan oleh China merupakan kesempatan yang diambil oleh pemerintahan Xi di  tengah kegagalan Presiden AS Donald Trump untuk memberikan respons internasional.

"Sekarang, dengan pemerintah AS di bawah Trump gagal memberikan respons internasional yang berarti dan Uni Eropa sibuk dengan respons nasional, itu menawarkan pemerintah China kesempatan unik untuk masuk ke tempat kosong," kata  Rudyak.

Dengan melakukan itu, China juga berusaha untuk menulis ulang narasi corona dengan menangkis kritik terhadap upaya awalnya untuk menutupi wabah dan menyamar sebagai penyelamat.

Dan tampaknya, diplomasi ini cukup berhasil di Eropa.

"Ada narasi yang bersaing berkembang di Eropa. Kebanyakan orang melihat China bertanggung jawab atas krisis global ini," kata Presiden Kamar Dagang Uni Eropa di China, Joerg Wuttke.

"Tetapi bantuan kemanusiaan yang murah hati dari Tiongkok mungkin akan mengayunkan opini publik di Eropa lebih mendukung China," imbuhnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya