Berita

Evi Novida Ginting (ketiga dari kanan) bersama komisioner KPU RI/RMOL

Politik

Evi Novida Ginting: Saya Keberatan Dengan Putusan DKPP

KAMIS, 19 MARET 2020 | 19:35 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Evi Novida Ginting, merasa keberatan dengan putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), yang memutuskan memecatnya karena dianggap telah melakukan pelanggaraan kode etik.

"Saya keberatan dengan Putusan DKPP RI Nomor 317-PKE-DKPP/X/2019 tanggal 18 Maret 2020," ucap Ketua Divisi Teknis ini dalam jumpa pers di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/3).

Evi Novida Ginting menjelaskan, dasar keberatannya adalah mengenai pokok permasalahan dari perkara yang diadukan Caleg Gerindra Dapil Kalimantan Barat 6, Hendri Makaluasc ini.


Di mana ia melihat, ada perbedaan penafsiran yang berbeda antara KPU dan DKPP, mengenai pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 154-02-20/PHPU.DPR-DPRD/XVII/2009, yang dijadikan ladasan hukum memutus perkara ini.

Di satu sisi, KPU mengklaim telah menjalankan putusan MK tersebut, dengan tidak mengubah hasil perolehan suara dari dua Caleg Partai Gerindra yang bertarung di Dapil Kalimantan Barat 6, yakni Cok Hendri Ramapon dengan Hendri Makaluasc.

Di  sisi yang lain, DKPP memutuskan menerima sebagian tuntutan Hendri Makaluasc, yang menggunakan putusan Bawaslu RI Nomor: 83/LP/PL/ADM/RI/00.00/VIII/2019 tertanggal 02 September 2019, sebagai bahan ajuan.

Adapun untuk putusan Bawaslu tersebut adalah, mengharuskan KPU Provinsi Kalimantan Barat untuk mengoreksi DAA1, DA1 dan DB1 dua caleg Partai Gerindra yang bersengketa tersebut. Putusan ini pun diperkuat kembali oleh Hendri Makaluasc dengan putusan MK mengenai perkara ini.

"Saudara Hendri Makaluasc dan Bawaslu RI memiliki penafsiran yang berbeda dari penafsiran KPU RI dan KPU Kalimantan Barat. Dalam Putusan ini (memecat Evi Novida Ginting), DKPP RI mengambil peran menentukan mana penafsiran Putusan Mahkamah Konstitusi RI yang benar," demikian Evi Novida Ginting.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya