Berita

Doa bersama di Bangladesh/Net

Dunia

Memohon Dijauhkan Dari Wabah Corona, 250 Ribu Muslim Bangladesh Gelar Doa Bersama Di Lapangan

KAMIS, 19 MARET 2020 | 13:23 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ratusan ribu umat muslim di Bangladesh telah memicu protes dan kritikan pedas dari banyak pihak.

Pasalnya pada Rabu (18/3), sekitar 250 ribu muslim di Bangladesh melakukan doa bersama untuk sebagai respons atas mewabahnya virus corona baru (Covid-19) di hampir seluruh penjuru dunia.

Pelaksanaan doa yang dilakukan di lapangan terbuka di Kota Raipur, Bangladesh bagian selatan itu dilakukan seiring dengan pengumuman kematian pertama akibat corona di negara Asia Selatan itu.


Dilaporkan oleh Kepala Polisi setempat, Tota Miah mengungkapkan ada 100 ribu jemaah yang melantunkan ayat-ayat Al Quran yang bertujuan untuk menghilangkan wabah.

Namun penyelenggara mengklaim jumlah jemaah bertambah hingga 250 ribu orang.

"Mereka mengadakan shalat Khatme Shifa setelah fajar untuk membebaskan negara dari virus corona," kata Miah kepada AFP seperti dimuat The Star.

Meski tidak mendapatkan izin dari pihak berwenang, namun doa tetap diselenggarakan.

Di media sosial, foto-foto doa bersama tersebut menjadi viral dan memicu kritikan pedas. Banyak pihak yang menganggap, doa bersama tersebut justru menjadi kesempatan empuk bagi penyebarluasan virus.

"Sulit dipercaya bagaimana mereka melakukannya tanpa memberi tahu polisi? Mereka akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada orang-orang di wilayah ini," tulis Abdur Rahman di Facebook.

Sebelumnya, meski pemerintah telah mengimbau warga untuk tidak mendatangi tempat umum, namun banyak dari mereka yang justru mengambil kesempatan untuk pergi ke lokasi wisata.

Alhasil, dua pantai dan sebuah resor harus ditutup oleh polisi. Termasuk tempat pengungsi Rohingya di Cox's Bazaar.

Dikatakan oleh seorang polisi Bangladesh, Obaidul Quader, lockdown atau kuncian mungkin diperlukan untuk menahan virus.

"Jika perlu, Bangladesh akan ditutup. Itu akan diberlakukan di mana perlu. Orang-orang harus diselamatkan terlebih dahulu. Kami akan melakukan segalanya untuk itu," katanya kepada wartawan.

Sampai saat ini, jumlah kasus corona di Bangladesh mencapai 14 orang. Namun, beberapa ahli medis khawatir tidak memiliki alat yang memadai jika kasus melonjak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya