Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi: Jangan Sampai Kebijakan Belajar Dan Bekerja Di Rumah Jadi Kesempatan Untuk Liburan

KAMIS, 19 MARET 2020 | 11:53 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Presiden Joko Widodo menekankan prioritas saat ini adalah mencegah penyebaran virus corona baru (Covid-19). Hal ini penting untuk dilakukan, yaitu mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain.

Arahan tersebut disampaikan Kepala Negara saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (Ratas) melalui Video Conference dengan topik 'Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19' di Istana Merdeka, DKI Jakarta, Kamis (19/3).

"Kita terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak atau social distancing, dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran Covid-19. Ini penting terus kita ulang-ulang," tutur Presiden.


Jokowi kembali menjelaskan betapa pentingnya: pertama, mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain; kedua, menjaga jarak; dan ketiga, mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran Covid-19.

Untuk itu, dia menegaskan kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus disampaikan terus sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan.

"Tetapi juga kita harus tahu juga bahwa yang tidak bekerja di rumah tentu saja tetap bekerja di lapangan dan bekerja di kantor dengan tetap saling menjaga jarak," imbuh Jokowi.

Disampaikan bahwa kebijakan belajar di rumah, kebijakan bekerja di rumah, dan kebijakan beribadah di rumah jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan.

"Saya lihat Sabtu-Minggu kemarin di Pantai Carita, di Puncak lebih ramai dari biasanya sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran Covid-19," jelas Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga minta diterapkan secara ketat menjaga jarak di area-area publik termasuk di dalam transportasi publik, seperti di bandara, di pelabuhan, di stasiun kereta api, di stasiun bus untuk mencegah penularan.

Terakhir, Jokowi meminta Gugus Tugas untuk mengajak lembaga-lembaga keagamaan, tokoh-tokoh agama untuk bersama-sama mencegah potensi penyebaran corona di kegiatan-kegiatan keagamaan.

"Kita harus mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang melibatkan banyak orang," imbuhnya seperti dilansir dari laman Setkab.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya