Berita

Presiden Iran, Hassan Rouhani/Net

Dunia

Bantah Tutupi Kasus Virus Corona, Rouhani: Kami Telah Jujur Dan Virus Ini Adalah Ujian Dari Tuhan

KAMIS, 19 MARET 2020 | 05:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Iran, Hassan Rouhani menekankan, bahwa pemerintahannya tidak pernah menyembunyikan kasus virus corona.

Kasus virus corona pertama muncul di Iran pada 19 Februari, dan Teheran telah mengumumkan di hari yang sama.

"Kami menyadari virus Corona berada di Iran pada 19 Februari, dan orang-orang diberitahu tentang itu pada hari yang sama," ujar Rouhani.


"Kami mengadakan pemilu pada 21 Februari, dan kami bisa menunggu sampai setelah pemilu untuk memberi tahu publik, tetapi kami tidak melakukannya. Kami jujur dengan orang-orang langsung mengumumkannya saat itu juga)," katanya tegas, mengutip Al Arabiya.

Hingga saat ini, Iran telah mencatat 17.361 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.135 orang.

Rouhani menyesalkan banyaknya pemberitaan yang beredar yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi.

“Virus Corona adalah ujian dari Tuhan. Kami telah jujur dengan orang-orang mengenai virus ini. Jangan memperhatikan apa yang dikatakan beberapa media dan orang-orang,” tegas Rouhani.

Wakil Menteri Kesehatan Iran, Reza Malekzadeh, sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah tidak segera langsung mengumumkan adanya kasus virus corona. Hal ini tentu bertolak belakang dengan pernyataan Rouhani.   

Malekzadeh mengatakan, pemerintah telah menunda beberapa lama untuk menginformasikan kepada publik tentang adanya penyebaran virus Corona.

Soal transparansi, Rouhani pun membandingkan keterbukaan Iran tentang penyebaran virus Corona dengan keterbukaan jatuhnya sebuah pesawat komersil Ukraina pada Januari lalu.

"Angkatan bersenjata juga telah jujur dengan orang-orang mengenai pesawat Ukraina," kata Rouhani.

"Banyak sekali masalah yang harus kita hadapi, termasuk propaganda palsu tentang virus corona. Itu tidak benar, kami tidak menunda dan menutupi,” tegas Rouhani lagi.

Mengenai pesawat Ukraina yang dimaksud Rouhani adalah peristiwa jatuhnya pesawat Ukraina akibat tembakan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, pada 8 Januari lalu dan menewaskan 176 penumpang. Iran mengklaim bahwa pesawat itu jatuh karena ‘kegagalan teknis’, lalu beberapa hari kemudian baru mengakui bahwa Iran telah menembak jatuh pesawat itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya