Berita

Tenda pengujian pasien corona di Swiss/Net

Dunia

Pasien Terus Melonjak, Swiss Pesimis Bisa Bertahan Hingga Akhir Bulan

RABU, 18 MARET 2020 | 17:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sistem kesehatan Swiss tampaknya tidak bisa membendung pasien yang terinfeksi wabah virus corona (Covid-19) yang terjadi hingga akhir bulan nanti.

Otoritas Swiss memperkirakan, ada 2.650 orang yang positif dites corona dan 19 orang lainnya meninggal dunia.

Menurut prediksi, jumlah kasus corona di Swiss juga akan terus melonjak dalam beberapa pekan ke depan.


Dikatakan oleh Kepala Divisi Penyakit Penular, Daniel Koch, angka kasus yang saat ini muncul dan prediksi kenaikan telah melampaui kemampuan negara.

"Orang yang terinfeksi hari ini hanya akan menyerang kita dalam 10 hari dari sekarang," ujar Koch dalam konferensi pers pada Selasa (17/3).

"Kami harus memastikan tingkat infeksi turun hari ini, karena jika tidak, dalam 10 hari (rumah sakit Swiss) tidak akan bisa mengatasinya," lanjut Koch seperti dimuat CNA.

Lebih lanjut, ia juga mendesak agar warga mematuhi langkah-langkah darurat yang telah diperintahkan oleh pemerintah, termasuk melarang diadakannya pertemuan publik.

Hingga saat ini, Swiss telah memobilisasi hingga 8.000 anggota militer untuk membantu otoritas sipil dan tenaga medis guna menanggulangi wabah.

Guna menangani melonjaknya kasus, sebuah tenda biru besar didirikan di luar Rumah Sakit Universitas Jenewa yang digunakan untuk tempat tes corona.

Pihak rumah sakit mengatakan akan menggandakan kapasitas perawatan intensif dengan menambahkan lebih banyak tempat tidur dalam suatu kamar.

Sementara itu, Koch mengungkapkan, saat ini tidak mungkin bagi Swiss untuk melakukan tes secara massal. Alih-alih, ia mendesak agar orang-orang yang memiliki gejala ringan untuk mengisolasi diri di rumah dan menghentikan kontak dengan orang lain.

"Awalnya kamu menguji seluas mungkin. Fase ini berakhir di Eropa. Saat ini tidak mungkin menguji semua orang yang mungkin telah terinfeksi," ujar Koch.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya