Berita

Irman Putra Sidin/Net

Hukum

Irmanputra Sidin: Covid-19 Sedang Melakukan Proses Kudeta Terhadap Semua Kekuasaan

RABU, 18 MARET 2020 | 15:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Merebaknya wabah virus corona baru (Covid-19) di Indonesia tidak pernah disangka-sangka, dan bahkan diinginkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Awalnya memang tidak pernah diungkit, tapi ketika sudah mencapai 172 orang yang positif terjangkit, barulah negara kocar-kacir menanganinya.

Hal itu bisa dilihat dari beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah, sejak sebelum ada kasus positif corona, ketika kasus pertama corona diumumkan, dan hingga hari ini, yang boleh dikatakan berputar 180 derajat dari kesan santai dan abai.

Mungkin bukan hanya Indonesia yang mengalami hal ini. Negara-negara lain pun juga pasti panik, dan kaget melihat wabah virus ini bisa menjadi pandemik dunia.

Namun, menurut pengamat pakar hukum tata negara, Irmanputra Sidin, negara dan pemerintah tidak boleh minder, atau bahkan takut menghadapi virus asal Wuhan, China ini.

"Kita tahu negara dimana pun begitu berani, bahkan terkadang begitu lantang atas nama hukum dan konstitusi, melakukan tindakan represif terhadap waraga negara yang mungkin hanya melakukan protes atas kebijakannya," kata Irmanputra Sidin dalam video berjudul 'Kekuasaan Sedang di Kudeta!', yang diupload di akun Youtubenya UUD TV/IRMANPUTRA SIDIN, Rabu (18/3).

Oleh karena itu, mantan Pengacara Konstitusional pertama Lembaga Kepresidenan RI ini berharap kepada pemerintah bersama-sama menanggulangi wabah ini.

"Yang pasti Covid-19 sedang tidak memprotes kebijakan negara. Covid-19 saat ini sedang melakukan proses kudeta ke semua kekuasaan sah yang dimiliki negara, termasuk umat manusia di dalamnya," ucap Irmanputra Sidin.

"Oleh karenanya kita butuh pemimpin negara dengan segala otoritas hukum dan pemerintahan yang sudah kita berikan begitu besar, untuk memberikan spirit kepada kita," tambahnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya