Salah satu yang dapat membuat Indonesia bertahan dari ancaman krisis global akibat wabah viru corona (Covid-19) adalah sektor pertanian.
Demikian disampaikan ekonom senior Dr. Rizal Ramli saat acara Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne, Selasa malam (17/3).
Jelas RR, sektor pertanian selalu menjadi kebutuhan sehari-hari. Pengerjaannya juga tidak terlalu sulit, hanya memakan waktu tanam selama 3 bulan.
"Mari kita gunakan momen ini untuk menggenjot produksi pertanian seperti buah dan sayur-sayuran agar kita tidak melakukan impor," kata mantan Menko Prekonomian ini yang juga sudah diposting dalam serangkaian twitnya.
Meski demikian, RR mengakui tidak semua daerah cocok untuk lahan pertanian. Misalnya, bawang putih hanya cocok ditanam di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pati.
"Ajak Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membantu peta kecocokan tanah," ujar begawan ekonomi kerakyatan ini.
Menurut RR, yang lahannya cocok, selanjutnya bisa dibantu misalnya kredit, bibit, dan pupuk, supaya produksi meningkat.
Di samping itu, saat ini Kementerian Pertanian juga membuka layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 50 triliun untuk peningkatan produksi pertanian. Program ini dilengkapi juga dengan pembagian benih, bibit, subsidi pupuk, serta peningkatan akselerasi ekspor pertanian.
RR menambahkan, jika produksi pertanian mampu meningkat tajam selama 3 kuartal, maka bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara swasembada bahan pangan terbesar.
"Dan kalau kita berhasil melewati krisis ini selama 3 kuartal, kita akan jadi eksportir terbesar," ucapnya.