Berita

Syahganda nainggolan/Net

Publika

Dutch Way

RABU, 18 MARET 2020 | 00:19 WIB | OLEH: DR. SYAHGANDA NAINGGOLAN*

BELANDA tidak mengambil jalan lockdown. Tidak juga membiarkan spreading virus corona. Belanda mengambil jalan menciptakan "community immune groups" sebanyak-banyaknya.

Pidato Perdana Menteri Belanda sekitar 10 menit tentang strategi negara mereka menghadapi pandemik corona virus tidak banyak dikecam lawan-lawan politiknya. Meski tentu ada yang mengecam strategi itu sebagai strategi kematian (lihat koran kanan Daagelijkse Standaard).

Pidato kemarin itu dimulai dengan uraian bahwa virus corona itu akan menghinggapi banyak orang dan mematikan buat orang-orang tua. Dengan membangun ketahanan fisik orang-orang yang tidak tua, maka diharapkan nantinya akan terbangun kelompok-kelompok masyarakat yang lebih besar jumlah yang immune, dibanding orang-orang tua tadi. Sehingga, loncatan-loncatan virus dalam komunitas nantinya lebih jarang ke orang-orang tua.


Keputusan ini dengan mempertimbangkan kelompok-kelompok saintis yang mengatakan bahwa cara lockdown tidak mempunyai kepastian jangka waktu, berapa lama, dan setelah lockdown dibuka, apakah immunitas masyarakat lebih baik dalam menghadapi virus yang sudah semakin ganas (bermutasi).

Kedua, Belanda mempertimbangkan ekonomi harus tetap berjalan dan sebagai negara terbuka, mereka ingin tetap terbuka.

Strategi ini disebutkan dapat dilakukan dalam beberapa bulan. Tentu dengan disiplin yang tinggi.

Pernyataan PM Belanda itu berbeda dengan Presiden Prancis Macron, yang melakukan lockdown hari ini. Macron menurunkan 100.000 polisi, menertibkan masyarakat agar tidak keluar rumah selama lockdown atau membatasi mobilisasi penduduk.

Pelajaran dari Belanda ini bagi kita mungkin juga dapat dihitung kemungkinannya. Di Belanda, misalnya, orang-orang tua umumnya hidup dalam komunitas sendiri. Tidak ada istilah "extended family" atau keluarga besar di sana. Dan mereka sudah biasa tidak saling merindukan sesama keluarga.

Sebaliknya di Indonesia keluarga besar menjadi ciri khas masyarakat kita. Mungkinkah orang-orang tua dipisahkan dari kalangan muda. Sebab, membangun immunitas hanya mungkin kepada umur di bawah 50 tahun.

Di Belanda sendiri, sistem informasi orang-orang terinfeksi dan suspect corona virus sudah terdata dengan baik. Sehingga  mereka tidak ada dusta karena negara menyembunyikan informasi.

Penutup

Belanda telah memilih jalan sendiri, berbeda dengan mayoritas negara-negara maju, yang memilih lockdown. Belanda malah menantang virus corona itu. Saya jadi teringat dengan dr. Ani Hasibuan yang pikirannya tentang kekebalan tubuh masyarakat miskin kita cukup kuat.

Namun, kekebalan kita bukan karena ala Belanda yang terencana. Namun, karena pasrah pada nasib yang miskin.

Strategi Belanda ini menarik, karena mayoritas penduduknya dapat menerima. Orang-orang tua mungkin akan jadi korban kematian. Namun, generasi ke depan lebih kebal. Dan orang-orang tua di sana terharu dengan pidato Perdana Menteri Rutte yang tegas, simpati dan penuh tanggung jawab.

Semoga sukses.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya