TAUFIQ Kiemas bukan sekadar mantan Ketua MPR, atau suami dari Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri. Namun putra kelahiran Bandar Lampung 31 Desember 1942 ini adalah politisi tulen dan negarawan kharismatik.
Empat pilar kebangsaan, meliputi Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika merupakan buah gagasan dari tokoh ini. Untuk mengenang jejak sang Maestro kebangsaan ini, di Kendal Jawa Tengah dibangun Rumah Empat Pilar Taufiq Kiemas.
Tentu ini bukan sekadar rumah, tetapi sebuah laboratorium, persinggahan, dan sekaligus Kawah Candradimuka bagi generasi penerus bangsa.
Bangunan berbentuk Joglo, anggun berdiri megah di tengah tengah obyek wisata Gonoharjo, Limbangan, Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Sepintas melintas siapa pun pasti melirik ke bangunan Joglo ini. Apalagi arsiteknya mencolok, kokoh dengan landskape yang apik, Tulisan rumah empat pilar, DR HM Taufik Kiemas menjadi pembuka tabir, ikhwal dari bangunan tersebut.
Ya, bangunan itu bukan sembarang rumah, karena menengok ke dalam lebih tepat sebagai monumen. Tapi bukan monumen mati, dan pasif. Bukan. Sebab rumah ini bisa jadi merupakan oase untuk singgah sekaligus napak tilas, dan mengisi baterai kaum pergerakan, aktivits, juga soekarnois yang berniat menimba ilmu.
Ruang diskusinya lapang, dengan lingkungan berhawa sejuk sungguh memanjakan bagi mereka yang tengah mengash pikir, diskusi, dan dialog apa saja.
Koleksi buku bukunya pun terbilang lengkap. Buku buku politik, kliping koran, juga koleksi buku buku sejarah cukup lengkap. Sekali waktu sempatkan bertandang ke kawasan Gonoharjo ini. Dari Semarang tak butuh waktu lama, 40 menit anda sudah sampai di tempat wisata nan elok dan tengah menggeliat ini.
Wisata Sejarah
Adalah H Murdoko SH, penggagas Rumah Empat Pilar Taufik Kiemas ini. Ide yang mendasar Murdoko, mantan Ketua DPRD Jawa Tengah ini sosok Taufik Kiemas merupakan pribadi yang konsisten. Sebagai politisi dia disegani dan juga menjadi panutan tokoh tokoh lintas Parpol. Pergaulannya yang luas membuat TK, begitu tokoh asal Sumatera Selatan ini akrab disapa bisa diterima hampir di semua kalangan.
“Taufik Kiemas bukan hanya milik PDI Perjuangan, tetapi beliau adalah Bapak Bangsa, pandangannya yang selalu nguwongke, terbuka dan egaliter menjadi panutan tidak hanya kalangan politisi, namun juga kalangan generasi muda,’’ujar Murdoko.
Ikhwal itulah bagi Murdoko yang kini banyak berkecipung di bidang sosial kemasrarakatan berharap Rumah empat pilar Taufik Kiemas dapat menjadi rumah kebangsaaan bagi siapa pun. “Rumah ini terbuka untuk siapa saja, apalagi bagi mereka yang ingin mengetahui lebih dekat tentang sosok Taufik Kiemas, ‘’ujarnya.
Sekali lagi, sekali waktu singgah di tempat yang menyejarah ini. Banyak hal yang bisa dipetik dengan berkunjung ke Gonoharjo. Tempat itu awalnya lebih dikenal dengan lokasi permandian air panas. Namun kini berkembang tidak hanya sekadar permandian air panas, tetapi merupak tempat wisata edukasi yang cukup menginspirasi.
Berada di lereng pegunungan Ungaran, pemandangannya sangat elok. Tak jauh dari lokasi itu terdapat perkebunan teh medini. Perkebunan itu juga memanjakan pemandangan indah. Ada lagi petilasan kuno, berupa candi.
Sayang kondisinya tidak begitu terawat. Padahal sesungguhnya merupakan situs sejarah yang menjadi tonggak penting. Kemudian ada juga goa Jepang. Goa ini adalah buatan, yang dijadikan tempat bersembunyi tentara Jepang dari kejaran tentara Belanda. Artinya pilihan lokasi tersebut menjadi Rumah Tempat Pilar Taufik Kiemas bukan pilihan yang keliru, tetapi sangat tepat.