Berita

Presiden AS Donald Trump/Net

Dunia

Trump Gunakan Undang-undang Stafford Act Cairkan Bantuan Rp725,8 Triliun Untuk Penanggulangan Virus Corona

SABTU, 14 MARET 2020 | 14:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan situasi darurat nasional wabah virus corona. Dengan begitu, berdasarkan Undang-undang Bantuan Bencana dan Bantuan Darurat  Stafford Act, pemerintah akan mengucurkan pencairan dana federal sebesar 50 miliar dolar AS atau setara Rp725,8 triliun untuk disalurkan ke negara-negara bagian yang terdampak wabah ini.

Dengan kata lain, ketika Trump mengumumkan wabah virus Corona di AS sebagai situasi 'darurat nasional',  itu berarti Trump telah mengaktifkan Stafford Act.

Stafford Act, atau Undang-undang Pemulihan Bencana dan Bantuan Darurat Stafford, yang diloloskan Kongres AS tahun 1988 itu mengatur penyaluran bantuan federal kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal demi 'menyelamatkan nyawa dan melindungi properti dan kesehatan serta keselamatan publik'.

Diketahui bahwa Stafford Act juga bisa digunakan untuk memberikan bantuan federal kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal untuk membantu upaya-upaya menangani 'bencana-bencana besar' seperti badai, gempa bumi, tanah longsor, banjir, tsunami atau kebakaran.

Undang-undang Stafford Act memberikan kewenangan pada Badan Penanggulangan Darurat Federal AS (FEMA) untuk memberikan dana bantuan.  

Trump mengatakan dalam rilis resminya, "Hanya Pemerintah Federal yang bisa memberikan koordinasi yang diperlukan untuk mengatasi pandemi dengan ukuran dan ruang lingkung nasional ini, yang disebabkan oleh sebuah patogen yang diperkenalkan ke negara kita."

Dana Bantuan Darurat Stafford Act sebenarnya jarang sekali digunakan.

Pada 2000, Presiden Bill Clinton menggunakan Stafford Act sebagai tanggapan atas wabah West Nile di New Jersey dan New York, yang memberikan bantuan sekitar 5 juta dolar AS, melansir Forbes, Jumat (13/3).

Permintaan bantuan pertama yang diketahui dari Stafford Act untuk penembakan massal datang dari gubernur Florida Rick Scott pada 2016 setelah penembakan klub malam Orlando Pulse, tetapi permintaan itu ditolak oleh Presiden Obama.

Baru-baru ini, Presiden Trump menggunakan undang-undang itu pada tahun 2019 untuk mengeluarkan bantuan kepada Nebraska dan Iowa dalam menanggapi banjir besar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya