Berita

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Prabowo/Istimewa

Presisi

Saat Khotbah, Wakapolri Ingatkan Masyarakat Tak Terpolarisasi Isu Corona

JUMAT, 13 MARET 2020 | 23:40 WIB | LAPORAN: TUTI NURKHOMARIYAH

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Prabowo mengingatkan bahaya hoax dalam tausiahnya saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Jami Al Aula Pondok Pesantren Al Karimiyah, Sawangan, Depok.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu meminta agar masyarakat tidak terpolarisasi terkait berbagai isu yang hadir. Terlebih lagi jika isu itu masih disangsikan kebenarannya.

"Hoax itu merusak, kufur nikmat. Sebab Tuhan telah memberikan Indonesia nikmat berbentuk rasa aman. Kalau kita tidak aman, kita tidak bisa beribadah. Seperti contoh saudara-saudara kita di Afganistan, di Timur Tengah. Mereka cemas apabila melaksanakan ibadah sebab hoax jadi akar masalah yang kemudian merusak bangunan kebangsaan negara-negara tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/3).


Wakapolri melanjutkan, contoh paling mutakhir belakangan ini yaitu hoax terkait virus corona di masyarakat. Ia berharap, penyebaran virus yang belum ditemukan vaksinya itu tidak menjadi faktor yang memperuncing polarisasi sosial.

"Tetapi sebaliknya, mari mengambil hikmah untuk menjadikannya sebagai sarana persatuan bangsa. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk melakukan langkah pencegahan dan penanggulangan,” imbaunya.

“Masyarakat juga jangan panik. Tanamkan pola hidup sehat, terus berolah raga dan jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT. Corona sebenarnya juga membawa hikmat, yaitu mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk di Indonesia," lanjut Wakapolri.

Selain itu, Wakapolri juga mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat khususnya di Kota Depok yang tak lama lagi akan memiliki hajatan demokrasi.

"Depok akan melaksanakan Pilkada. Jangan sampai Pilkada membelah masyarakat, jangan sampai terjadi konflik. Ikuti mekanismenya. Kita laksanakan hajatan demokrasi dengan suasana aman, damai, dan sejuk," kata Wakapolri.

Untuk itu, Wakapolri meminta agar masyarakat ikut mewujudkan salah satu dari tujuh program prioritas Kapolri, yaitu pemantapan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibnas). Pasalnya, polisi tidak bisa sendirian untuk mengamankan negara. Maka itu, ulama dan umaro adalah kekuatan NKRI.

"Mari bergandengan tangan bersama. Mulai dari pemerintah, stakeholder, masyarakat, para ulama, kiai, pemuka agama dan habaib serta seluruh umat. Dilandasi oleh nilai agama, kemanusiaan dan tentu ketakwaan terhadap Allah SWT,” pungkas Wakapolri.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya