Berita

Puan Maharani/Net

Politik

Jokowi Cs Abai Pada Saran Puan Maharani

KAMIS, 12 MARET 2020 | 08:17 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Virus corona baru atau Covid-19 telah menjangkit 35 orang di Indonesia, satu di antaranya meninggal dunia pada Rabu (11/3). Kondisi ini cukup memprihatinkan lantaran Indonesia sempat mengklaim terbebas dari virus mematikan asal Wuhan, China tersebut.

Jauh hari sebelum virus menyebar, ternyata Ketua DPR RI Puan Maharani telah tegas menyarankan kepada pemerintah untuk segera membentuk satuan tugas penanganan virus corona. Tepatnya sejak awal virus itu muncul pada akhir 2019 lalu.

Namun saran mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu tidak digubris oleh pemerintah. Hingga akhirnya mengumumkan adanya puluhan orang terjangkit virus corona dengan satu orang WN Inggris meninggal dunia di Pulau Bali.

Menyikapi hal tersebut, analis politik dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyayangkan sikap pemerintah yang mengabaikan petunjuk dan saran ketua DPR RI, yang notabene merupakan perwakilan dari rakyat Indonesia.

“Lebih tepatnya ini pemerintah mengabaikan saran Puan Maharani,” ujar Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/3).

Menurutnya, sangat tepat Puan Maharani menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Hal ini lantaran putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu merupakan pemimpin para wakil rakyat. Lebih lagi, dia ada adalah petinggi partai di koalisi pemerintah.

“Ini juga kejutan karena sejauh ini PDIP selalu satu suara dengan pemerintah. Demikian halnya, tak biasa pemerintah mengabaikan pesan PDIP,” katanya.

“Tapi bagaimanapun, Puan sudah memfungsikan diri sebagai ketua DPR, mewanti-wanti pemerintah agar mementingkan warga negara,” tambah Dedi.

Saran Puan seperti diabaikan oleh pemerintah. Terlebih di awal-awal, pemerintah terkesan tidak jujur dan selalu menyangkal keberadaan virus corona di Indonesia. Investasi diduga menjadi alasan Jokowi cs bergerak lamban hingga abai pada pesan Puan Maharani.

“Ada hal lain yang seolah ingin dijaga dan itu tentu investasi, karena pemerintah memilih mengeluarkan anggaran untuk program di luar virus corona. Padahal negara lain sudah fokus pada persoalan wabah corona,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya