Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

KPK Didesak Terlibat Cek Track Record Terhadap Calon 'Gubernur' IKN

RABU, 11 MARET 2020 | 15:04 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak terlibat mengecek track record terhadap calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) yang disebut Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Analis Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Sarwi Chaniago.

Menurut Pangi, salah satu nama calon 'Gubernur' IKN memiliki track record dalam kasus dugaan keterlibatan kasus tindak pidana korupsi.

Pangi meminta agar aparat penegak hukum dalam hal ini KPK untuk tidak tebang pilih salah menjalankan tugasnya.

"Kita minta penegak hukum untuk menegakkan hukum seterang-terangnya, berantas korupsi tanpa tebang pilih, siapa pun mereka termasuk orang yang di istimewakan Jokowi sekalian harus mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum, hukum di atas kekuasaan, hukum tidak boleh ditundukkan oleh kehendak kekuasaan," ucap Pangi Sarwi Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/3).

Sehingga, KPK harus terlibat untuk mencegah pihak-pihak yang bermasalah memimpin atau berkuasa di IKN.

"Termasuk KPK harus terlibat mencegah orang yang tidak benar memimpin atau berkuasa," tegas Pangi.

Karena kata Pangi, KPK bisa terlibat dalam hal bidang pencegahan korupsi dengan cara mengungkapkan pihak-pihak yang mendapat rapor merah dalam hal korupsi.

"KPK tentu saja bisa memberikan masukan, termasuk memberi rapor merah dan yang tidak terkait nama-nama yang beredar," katanya.

 "Jangan sampai koruptor yang memimpin di Ibu Kota baru, tapi pemimpin yang berintegritas, yang mampu mempersatukan warganya bukan membuat masyarakat terbelah dan terpecah pecah, namun memimpin dengan hati dan menyematkan persatuan dan kesatuan bangsa," sambungnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya