Berita

Iwan Sumule (kedua kanan)/Net

Politik

Australia Melecehkan Atau Sedang Mendukung Indonesia Dapat Pinjaman IMF?

SELASA, 10 MARET 2020 | 07:25 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pemerintah Australia kembali mengeluarkan pernyataan yang menyinggung kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani virus corona baru atau Covid-19.

Jika sebelumnya Perdana Menteri Scott Morrison meragukan Indonesia yang zero corona dan akhirnya keraguan itu terbukti, maka sekarang giliran Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia yang ragu dengan penanganan pemerintah pada virus asal Wuhan, China itu.

DFAT Australia mengeluarkan memperbarui status travel advice untuk Indonesia menyusul satu kasus baru positif Corona atau Covid-19 di Australia yang merupakan WNI. Mereka kemudian memperingatkan warganya bahwa Indonesia tak memiliki kapasitas yang memadai untuk menguji penyakit Covid-19 atau mengisolasi pasien.

Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule naik pitam dengan pernyataan itu. Dia menilai apa yang disampaikan Australia merupakan bentuk pelecehan terhadap Indonesia.

“Ini pelecehan,” terangnya kepada redaksi, Selasa (10/3).

Namun demikian, di satu sisi, Iwan Sumule kembali bertanya-tanya. Jangan-jangan, kata dia, Australia justru sedang membantu Indonesia agar bisa mencairkan dana pinjaman dari IMF.

Dia ingat bahwa Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menganggap penyebaran virus corona telah membuat banyak negara berisiko. Risiko mengancam negara yang memiliki sistem kesehatan lemah, ruang kebijakan yang tak memadai, ekspor komoditas yang turut tergoncang, dan banyak ketidakpastian lain.

Untuk itu, IMF menyediakan pinjaman sebesar 10 miliar dolar AS kepada negara-negara termiskin tanpa bunga dengan jangka waktu 10 tahun.

Sementara negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah dapat mengakses pinjaman dengan bunga rendah, sebesar 40 miliar dolar AS untuk jangka waktu lima tahun.

“Jangan-jangan Australia justru sedang mendukung Indonesia agar dapat bantuan lebih banyak dari IMF untuk atasi corona?” tuturnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya