Berita

Sandiaga Uno/Net

Politik

Virus Corona Diumumkan Setelah Ada Tawaran Dana IMF, Sandiaga: Jangan Kita Kait-kaitkan Ke Politik

SENIN, 09 MARET 2020 | 13:52 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Muncul dugaan pemerintah Indonesia mengumumkan adanya virus corona setelah mendapatkan tawaran pinjaman dari World Bank melalui IMF. Dugaan tersebut muncul dari politisi Partai Demokrat.

Politisi Partai Gerindra Sandiaga Sholahuddin Uno menyampaikan agar masyarakat melihat ancaman virus corona ini seperti wabah pandemik sebelumnya MERS, dan SARS.

“Jadi, jangan kita kait-kaitkan kepada politik, apalagi kita kait-kaitkan kepada pinjaman asing,” ujar Sandi saat ditemui di Kantor Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (9/3).

Menurutnya, Indonesia perlu waspada dengan adanya virus corona tersebut lantaran bisa mengancam pertumbuhan ekonomi dan dihantui oleh bayang-bayang resesi. Namun, dia menyarankan agar pemerintah tidak menambah beban negara dengan berutang.

“Sekarang ini ekonomi Indonesia masih bertumbuh tapi kita perlu waspada. Jadi, utang-utang kita kelola dengan baik, jangan ditambah utang luar negerinya, dalam keadaan seperti sekarang tapi kita siapkan sektor keuangan kita,” ujarnya.

Pihaknya juga telah mengimbau OJK untuk memulai melakukan pendataan perusahaan-perusahaan mana saja yang perlu ditegur dalam pembayaran pajak negaranya.

“OJK tadi saya imbau juga untuk mulai melakukan pendataan mana saja perusahaan yang perlu dijadwal ulang, pembayaran pokok utangnya, diberikan kelonggaran sehingga UKM-UKM terutama masih tetap bisa berproduksi,” urainya.

Mantan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 ini juga meminta masyarakat untuk berhati-hati mengenai tawaran investasi bodong di tengah merebaknya virus corona yang masuk ke Indonesia.

“Kita juga sampaikan, hati-hati pada saat-saat seperti ini banyak yang menawarkan investasi-investasi, yang tidak masuk akal investasi bodong. Kenali ciri-cirinya kalau terlalu tinggi keuntungannya biasanya itu adalah investasi yang abal-abal,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya