Berita

Kapoksi F-PKB Komisi X DPR RI, Lathifah Shohib/Istimewa

Politik

Program Pelatihan Guru Janggal, Komisi X DPR: Seperti Sudah Diploting Untuk Ormas Tertentu

MINGGU, 08 MARET 2020 | 20:36 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Program pelatihan guru dan kepala sekolah untuk organisasi masyarakat (Ormas) yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dirasa janggal.

Menurut Kapoksi F-PKB Komisi X DPR RI, Lathifah Shohib, program tersebut terkesan tak transparan lantaran ada beberapa organisasi daerah yang berkompeten menyelenggarakan pendidikan ditolak saat mendaaftar.

"Jadi disinyalir sudah ada ploting untuk ormas atau LSM. Kalau memang sudah di-design sedemikian rupa untuk kepentingan kelompok tertentu, ngapain di-launching?" kata Lathifah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/3).

Ia pun meminta parameter dan track record organisasi yang lolos seleksi dibuka secara umum kepada publik. "Ingat Mas Menteri (Nadiem Makarim), program ini uang dari rakyat, jangan dibuat mainan," tegasnya.

Selain itu, transparansi juga perlu dilakukan lantaran program tersebut rawan disusupi organisasi radikal. Oleh karenanya, perlu keterlibatan organisasi yang kenyang pengalaman.

"Organisasi kegamaan yang sarat pengalaman di bidang pendidikan seperti NU juga harus dilibatkan," tandasnya.

Diketahui, pelatihan tersebut nantinya dilakukan kepada pendidik di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Targetnya pelatihan dilakukan terhadap 50 ribu guru dan 5.000 kepala sekolah.

Organisasi yang terpilih akan menyelenggarakan program rintisan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah di bidang literasi dan numerasi selama dua tahun ajaran, yaitu 2020 hingga 2022. Pelatihan sepenuhnya dari pihak organisasi masyarakat dengan disertai penyaluran dana dari Kemendikbud kepada ormas yang lolos seleksi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya