Berita

Tim Medis/Net

Politik

Peneliti: Kemenkes Gagap dan Gak Gercep Mitigasi Manajemen Komunikasi Soal Corona

JUMAT, 06 MARET 2020 | 07:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintahan Presiden Joko Widodo terlihat gagap saat menghadapi masuknya Virus Corona Baru atau Covid-19 ke Indonesia yang menyebabkan dua warga Depok, Jawa Barat terinfeksi.

Peneliti senior dari Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata, melihat pola manajemen komunikasi pemerintah saat ini tidak sinkron antar setiap pejabat lantaran bekerja masing-masing tanpa adanya mitigasi manajemen yang seharusnya telah dipersiapkan sebelum terjadinya Pandemi tersebut.

"Kalau dilihat pola manajemen komunikasinya, ini terlihat pada tidak nyambung. Seharusnya, ketika isu virus corona itu mulai muncul mitigasi manajemen komunikasi sudah ada. Ini tidak. Setiap bagian bekerja sendiri-sendiri," ucap Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/3).

Selain adanya ketidaksinkronan data soal Corona di Indonesia ini kata Dian juga telah terjadi saat Warga Negara (WNI) yang di karantina di Natuna beberapa waktu lalu hingga langkanya masker.

"Sebagai contoh berita tentang tiadanya alat untuk periksa lebih lanjut di karantina di Natuna, rush pembelian masker dan sembako dibeberapa titik Kabupaten/Kota dan lain-lain," jelas Dian.

Hal tersebut menurut Dian menunjukkan bahwa Pemerintah gagap dalam menghadapi kasus yang juga menimpa di negara lainnya.

"Pemerintah terlihat gagap dalam menghadapi kasus ini. Kemenkes sebagai leading harusnya gercep dari awal. Kasus flu burung, mers, sars, adalah contoh kasus yang hampir sama. Dan harusnya jadi pembelajaran dalam memitigasi kasus tersebut termasuk di dalamnya soal mitigasi manajemen komunikasi. Tujuannya agar masyarakat tidak panik," pungkas Dian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya